Ilustrasi batu ginjal/harvarduniversity
Health

Penderita Ginjal Dilarang Makan Buah dan Obat Jangka Panjang, Mitos atau Fakta?

Mutiara Nabila
Minggu, 16 Maret 2025 - 20:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyakit ginjal merupakan salah satu penyakit "silent killer" alias diam-diam mematikan yang banyak dialami di Indonesia.  

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia prevalensi penyakit ginjal kronis mencapai sekitar 739.208 orang. Adapun, prevalensinya lebih tinggi pada kelompok usia lanjut (65–74 tahun) mencapai 8,23%. 

Selain itu, penyakit ginjal kronis juga tercatat sebagai penyebab kematian kesebelas tertinggi di Indonesia, dengan lebih dari 42.000 kematian setiap tahunnya. 

Sayangnya, di tengah tingginya kasus penderita penyakit ginjal di Indonesia, masih banyak mitos yang beredar yang menyebabkan penanganan penyakit menjadi lebih sulit. 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, Tunggul D. Situmorang mengungkapkan masih ada beberapa mitos pada penderita penyakit ginjal, di antaranya tidak boleh makan buah-buahan, dan tidak boleh mengosumsi obat hipertensi dalam jangka panjang. 

Lantas bagaimana faktanya? 

Faktanya, orang sakit ginjal kronik tetap diperbolehkan makan buah, hanya saja pilih buah-buahan rendah kalium dan konsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. 

Pasalnya, pada penderita penyakit ginjal, organ ginjalnya tidak bisa berfungsi dengan baik untuk membuang kelebihan kalium dalam darah, sehingga dapat menyebabkan gangguan irama jantung, hingga komplikasi serius lainnya. 

Adapun, beberapa jenis buah rendah kalium di antaranya:

• Apel

• Blueberry

• Raspberry

• Anggur

• Peach

• Nanas

• Pear

• Cranberry

Sementara, buah yang tinggi kalium dan bisa dihindari di antaranya:

• Pisang

• Kelapa

• Kurma

• Belimbing

• Alpukat

• Kiwi

• Jambu Biji

Selanjutnya, ada pula anggapan penderita penyakit ginjal tidak boleh minum obat hipertensi seumur hidup karena dikira dapat menyebabkan kerusakan ginjal. 

"Ini di masyarakat tidak dikatakan mitos. Padahal faktanya bahwa itu mitos. Justru gagal ginjalnya karena obatnya tidak diminum, atau kurang dosisnya," jelasnya dalam Peringatan Hari Ginjal Sedunia bersama Bayer di Jakarta, Kamis (13/3/2025). 

Pasalnya, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab penyakit ginjal kronik. Sehingga, tujuan mengonsumsi obat antihipertensi dalam jangka panjang adalah justru untuk menghambat kerusakan lebih lanjut pada ginjal. 

"Jadi malah harus dikonsumsi seterusnya, dan kalau ada apa-apa, konsultasikan kepada dokternya untuk mendapat obat-obat yang lebih tepat," imbuhnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro