Bisnis.com, JAKARTA- Salah satu sindrom yang dapat memengaruhi tubulus proksimal di ginjal, adalah Sindrom Fanconi. Sindrom ini mengganggu kemampuan ginjal untuk menyerap kembali elektrolit dan zat penting lainnya ke dalam darah.
Dilansir dari myclevelandclinic.org, Kamis (13/2/22025) sindrom fanconi adalah kondisi yang memengaruhi tubulus proksimal di ginjal, mengganggu kemampuannya untuk menyerap kembali elektrolit dan zat penting lainnya ke dalam darah.
Akibatnya, zat-zat seperti fosfor, glukosa, kalium, bikarbonat, asam urat, dan asam amino berlebihan keluar melalui urine. Zat-zat ini sangat diperlukan agar tubuh berfungsi dengan baik, sehingga kehilangan yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Penyebab Sindrom Fanconi
Dilansir dari medlineplus.gov, Kamis (12/2/2025) sindrom fanconi dapat disebabkan oleh gen yang rusak atau kerusakan ginjal. Pada anak-anak, penyebab umum termasuk variasi genetik seperti sistinosis, intoleransi fruktosa, dan galaktosemia.
Baca Juga : 8 Tanda Ginjal Anda dalam Bahaya |
---|
Paparan logam berat dan kelainan genetik langka juga bisa menjadi penyebab. Pada orang dewasa, sindrom ini dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, transplantasi ginjal, atau penyakit seperti mieloma multipel dan amiloidosis primer.
Gejala Sindrom Fanconi
Gejala sindrom Fanconi yang meliputi:
* Buang air kecil lebih sering
* Dehidrasi
* Rasa haus berlebihan (polidipsia)
* Nyeri tulang
* Kelemahan otot dan tulang
* Patah tulang
* Tinggi badan jauh di bawah rata-rata
Pengobatan Sindrom Fanconi
Dilansir dari merckmanuals.com, sindrom fanconi tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikendalikan dengan pengobatan. Pengobatan yang tepat mencegah kerusakan tulang dan ginjal, serta membantu pertumbuhan anak. Asidosis dapat diatasi dengan natrium bikarbonat, dan kekurangan kalium dengan suplemen kalium.
Anda juga dapat mengembalikan cairan dan elektrolit yang hilang melalui perubahan pola makan, suplemen oral, atau infus intravena (IV), di mana zat diberikan melalui jarum di pembuluh darah vena.
Banyak penderita sindrom Fanconi mengalami asidosis metabolik, dan penyedia layanan kesehatan dapat memberikan natrium bikarbonat untuk mengembalikan keseimbangan pH darah yang sehat.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Penting untuk mengenali gejala-gejalanya sejak dini dan berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. (Siti laela Malhikmah)