Bisnis.com, JAKARTA – Infeksi vagina adalah masalah kesehatan yang umum dialami oleh banyak wanita.
Beberapa infeksi vagina yang paling sering terjadi antara lain infeksi jamur (yeast infection), vaginosis bakterialis (BV), dan trikomoniaisis. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal, perih, cairan yang tidak biasa, dan bau tidak sedap pada vagina.
Dilansir dari bupa.co.uk, Senin (13/1/2025) beberapa infeksi vagina yang umum antara lain:
1. Vaginosis Bakterialis (Bacterial Vaginosis)
Vaginosis bakterialis adalah infeksi yang terjadi akibat tumbuhnya bakteri yang biasanya ada di vagina secara berlebihan. Meskipun tidak menular melalui hubungan seksual, infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual. Gejala utama adalah cairan vagina yang tipis berwarna abu-abu atau putih dengan bau ikan yang khas.
2. Klamidia (Chlamydia)
Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya meliputi peningkatan cairan vagina, perdarahan di antara periode menstruasi atau setelah berhubungan seks, serta rasa sakit saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.
3. Herpes Genital (Genital Herpes)
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) dan ditularkan melalui kontak seksual. Gejalanya meliputi munculnya luka atau lecet di sekitar vulva, serviks, vagina, atau anus.
4. Kutil Kelamin (Genital Warts)
Kutil kelamin disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) dan ditularkan melalui hubungan seksual. Kutil ini dapat muncul di sekitar vulva, serviks, vagina, atau anus.
5. Gonore (Gonorrhoea)
Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya termasuk peningkatan cairan vagina, rasa sakit di sekitar perut bagian bawah, serta rasa sakit saat buang air kecil dan perdarahan di antara periode menstruasi.
6. Thrush (Infeksi Jamur)
Infeksi jamur atau thrush adalah infeksi yang sering terjadi pada vagina. Gejalanya meliputi gatal atau rasa sakit di sekitar vulva dan kadang-kadang disertai cairan vagina kental berwarna putih yang mirip dengan keju cottage.
7. Trikomoniasis (Trichomoniasis)
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Gejala infeksi ini termasuk cairan vagina berwarna kuning-hijau, berbau tidak sedap, dan terkadang berbusa.
Infeksi Jamur (Yeast Infection)
Dilansir dari morelandobgyn.com, infeksi jamur vagina, yang juga dikenal dengan vaginal candidiasis, disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans.
Infeksi ini mengakibatkan iritasi, gatal, dan cairan yang tidak normal. Infeksi jamur sangat umum, mempengaruhi hingga 75% wanita pada suatu titik dalam hidup mereka, dan banyak yang mengalami infeksi berulang.
Penyebab Infeksi Jamur
* Penggunaan antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri sehat di vagina.
* Perubahan hormon selama kehamilan yang mendukung pertumbuhan jamur.
* Diabetes yang tidak terkendali menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan Candida.
* Penggunaan pil KB atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen, mendukung pertumbuhan jamur.
Cara Mengurangi Risiko Infeksi Jamur
* Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang memungkinkan kulit bernapas.
* Hindari penggunaan produk beraroma seperti sabun mandi berbusa atau pembalut yang dapat mengiritasi vagina.
* Gunakan antibiotik hanya jika diperlukan.
* Hindari duduk dalam pakaian basah dalam waktu lama.
Pengobatan Infeksi Jamur
Krim antifungal yang dijual bebas dapat membantu mengobati infeksi jamur. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika infeksi ini pertama kali dialami, jika pengobatan tidak efektif, atau jika gejala semakin parah.
Infeksi pada area kewanitaan, meskipun umum terjadi, tidak perlu dibiarkan begitu saja. (Siti Laela Malhikmah)