Bisnis.com, JAKARTA - Kesepian lebih dari sekedar perasaan, ini adalah epidemi diam-diam yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh WHO, 1 dari setiap 4 lansia mengalami isolasi sosial. Meskipun sebagian orang lebih menyukai kesendirian, isolasi atau hidup dalam kesendirian dalam jangka waktu lama dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Dilansir dari timesofindia, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, yang memengaruhi umur panjang dan kualitas hidup.
Berikut penyakit yang bisa muncul karena kesepian
1. Penyakit jantung dan stroke
Kesepian dapat meningkatkan risiko penyakit jantung seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Ketika orang merasa terisolasi, tingkat stres mereka sering kali meningkat, menyebabkan tekanan darah tinggi dan peradangan.
Faktor-faktor ini membebani jantung, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2018, isolasi sosial dan kesepian masing-masing dikaitkan dengan risiko stroke (32%) dan penyakit jantung koroner (29%) yang lebih tinggi.
Baca Juga Lansia Dijamin Tidak Kesepian, Ridwan Kamil Siapkan Program Kunjungan Anak Sekolah Tiap Bulan |
---|
Penelitian juga menunjukkan bahwa kesepian memicu perilaku seperti pola makan yang buruk dan kurang olahraga, sehingga semakin memperburuk risiko kardiovaskular.
2. Diabetes tipe 2
Kesepian yang berkepanjangan dikaitkan dengan kebiasaan tidak sehat, termasuk makan berlebihan, gaya hidup yang kurang gerak, dan pola tidur yang terganggu, yang semuanya berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2. Isolasi sosial juga dapat memengaruhi cara tubuh mengatur gula darah akibat stres kronis, sehingga meningkatkan kemungkinan resistensi insulin.
Gangguan kesehatan jiwa
Kesepian adalah penyebab utama masalah kesehatan mental. Hal ini dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2024, kesepian dan kurangnya dukungan sosial dan emosional berhubungan dengan depresi dan stres.
Orang yang tinggal sendiri atau merasa terputus secara sosial sering kali mengalami perasaan tidak berharga dan sedih, yang dapat berkembang menjadi depresi klinis. Interaksi sosial bertindak sebagai penyangga terhadap stres; ketidakhadiran mereka memperkuat kecemasan dan tekanan emosional.
3. Demensia dan penurunan kognitif
Kesepian telah dikaitkan dengan penurunan kognitif dan risiko demensia yang lebih tinggi. Penelitian mengungkapkan bahwa individu yang terisolasi sering kali mengalami penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir yang lebih cepat. Kurangnya rangsangan sosial dapat mengurangi aktivitas saraf, melemahkan koneksi di otak yang penting untuk kesehatan kognitif.
Mengurangi umur
Kesepian kronis dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi. Hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Studi pada tahun 2018 juga menunjukkan bahwa kesepian memiliki dampak yang sama terhadap kematian seperti halnya merokok atau obesitas. Mengatasi kesepian bukan hanya tentang kesejahteraan mental—tetapi juga tentang memperpanjang harapan hidup.