Bisnis.com, JAKARTA - Kemalasan kerap kali menjadi hal yang mengesalkan untuk dilihat dalam kegiatan apapun itu. Namun, seringkali kemalasan menjadi hal yang dilakukan tanpa disadari.
Walaupun kemalasan wajar dilakukan oleh siapapun. Melakukan kebiasaan seperti ini secara berlebih akan dengan cepat merusak masa depan yang sedang dibangun.
Dilansir dari YourTango.com, Kamis, (12/12/24), setiap orang wajib mengenali diri sendiri apabila sudah melakukan beberapa kebiasaan yang tidak disadari dan justru menjerumuskan Anda pada kemalasan.
Simak 7 tanda kebiasaan sehari-hari yang menandakan bahwa anda adalah pemalas:
1. Orang Malas Suka Menunda-nunda
Salah satu karakteristik yang paling terlihat adalah orang pemalas suka menunda-nunda pekerjaan atau aktivitas apapun itu. Penundaan yang terjadi dengan kronis akan berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang dan kemampuan mereka untuk mencapai kesuksesan akademis atau profesional.
Ketika orang yang benar-benar malas memiliki jadwal penuh atau daftar tugas penting yang panjang, para pemalas akan berjuang untuk sekedar duduk dan mulai bekerja.
Dilansir dari Yourtango.com Kamis, (12/12/24) Fuschia Sirois Professor Psikologi mendefinisikan penundaan orang malas memang memberi orang kelegaan dalam jangka pendek, tetapi pada akhirnya, mereka harus menghadapi apa pun yang mereka hindari.
2. Tidak Bisa Konsisten Mengambil Inisiatif
Orang yang benar-benar malas menghindari mengambil inisiatif dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Orang-orang seperti ini lebih suka menjadi peserta pasif daripada melompat ke dalam peran kepemimpinan. Kurangnya ambisi mereka berarti mereka sangat senang membiarkan orang lain mengemudikan kapal selama mereka tidak harus bekerja terlalu keras.
Sebuah artikel di Journal of Vocational Behavior mendefinisikan memiliki ambisi sebagai "perjuangan yang gigih dan umum untuk kesuksesan.”
Sementara itu, ambisi umumnya dibingkai dalam konteks profesional, orang juga dapat menunjukkan ambisi di bidang lain dalam kehidupan mereka. Mereka bisa ambisius untuk berteman, memulai keluarga, atau berpartisipasi dalam hobi. Setiap orang mendefinisikan kesuksesan untuk diri mereka sendiri. Namun, orang yang benar-benar malas justru tidak terlalu peduli untuk menjadi sukses karena mereka tidak ingin berusaha keras untuk mencapainya.
3. Cenderung Mudah Menyerah
Orang yang malas tidak melihat nilai menantang diri sendiri atau mendorong melalui kesulitan sebagai bentuk pertumbuhan diri menjadi lebih baik. Hal ini terjadi karena pemalas tidak memiliki tindak lanjut, dan cenderung meninggalkan proyek pada indikasi pertama kesulitan yang dihadapi atau bahkan ketidaknyamanan.
Terdapat hal yang sedikit menarik yakni, meskipun menyerah biasanya dipandang negatif, psikoanalis Adam Phillips menjelaskan bahwa terkadang, menyerah dapat bermanfaat bagi kesejahteraan emosional seseorang.
"Mungkin baik untuk menyerah pada hubungan atau minat ketika anda menyadari bahwa orang-orang di lingkungan tidak lagi hidup untuk anda," katanya. "Tapi orang-orang merasa itu sangat sulit karena kita tidak seharusnya menyerah."
"Anda harus bereksperimen," katanya. "Risikonya mungkin akan selalu menyerah terlalu dini, terlalu cepat, tetapi risiko lainnya adalah akan membutuhkan waktu terlalu lama untuk menyerah."
Phillips membagikan contoh bagaimana menyerah benar-benar dapat meningkatkan kehidupan seseorang, seperti melepaskan kebiasaan berbahaya. Menyerah pada hubungan yang tidak memuaskan biasanya merupakan pilihan yang tepat, meskipun prosesnya rumit.
4. Menetapkan Tujuan yang Tidak Realistis
Walaupun tujuan menjadi indikasi baik dalam kehidupan seseorang, untuk memetakan kemana diri akan melangkah selanjutnya. Seorang pemalas memiliki 2 kemungkinan dalam menetapkan tujuan yaitu, iya (namun tidak realistis) dan tidak (tidak ada sama sekali dan apatis terhadap hidup).
Di sisi lain menetapkan tujuan untuk masa depan bisa menjadi tantangan bagi orang-orang yang berjuang dengan kesehatan mental. Mengalami kecemasan dan depresi dapat membuat hidup tampak tidak berarti.
Merasa tidak seimbang secara emosional membuat orang kehilangan energi dan hasratnya. Oleh karena itu cermati dengan baik teman atau kerabat anda yang tidak memiliki tujuan, apakah orang itu hanya seorang pemalas atau justru merupakan seorang pengidap gangguan mental.
5. Tidak Memiliki Rutinitas
Orang yang benar-benar malas mengalami kesulitan untuk tetap berpegang pada rutinitas yang konsisten. Ketidakmampuan para pemalas untuk mengikuti jadwal yang ditetapkan secara longgar sering kali mengartikan diri mereka yang apatis terhadap hidup dan egois. Orang-orang seperti ini mengalami kesulitan membangun kebiasaan yang akan membantu mereka dalam jangka panjang.
Butuh waktu dan komitmen untuk masuk ke dalam rutinitas. Dalam satu penelitian yang berbasis di Inggris, para peneliti melaporkan bahwa peserta membutuhkan waktu rata-rata 66 hari untuk membuat kebiasaan otomatis. Bagian penting dari mengubah kebiasaan menjadi rutinitas mengharuskan orang untuk mengulangi tindakan tertentu sampai mereka menjadi alam bawah sadar.
Mengikuti rutinitas itu bermanfaat, namun memulai rutinitas membutuhkan upaya bersama, yang merupakan sesuatu yang cenderung tidak dimiliki oleh orang yang benar-benar malas.
6. Melakukan Segala Hal dengan Minimum
Tanda lain dari orang yang benar-benar malas adalah bahwa mereka hanya melakukan usaha minimum dari apa yang diminta, tidak lebih dan tidak kurang. Orang-orang seperti ini bukanlah tipe karyawan secara sukarela mengambil proyek khusus. Seringkali orang dengan karakteristik seperti ini menjadi penghambat dalam sebuah pekerjaan kelompok.
Seringkali para pemalas yang seperti ini mungkin tidak melebihi harapan orang luar, tetapi mereka akan memenuhi harapan yang ditetapkan untuk untuk diri sendiri. Bahkan orang-orang ini cenderung meluncur di perusahaan tempat mereka bekerja, tidak menaiki tangga perusahaan atau menuruni kembali.
Para pemalas puas tetap berada di tempat mereka berada, artinya mereka tidak memaksakan diri melampaui batas atau bertujuan untuk promosi. Pemalas melewati hari dengan melakukan hal yang cukup dan tidak lebih bagi mereka.
7. Tidak Penasaran Terhadap Sesuatu
Sementara orang yang benar-benar malas mungkin memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi secara alami, mereka tidak mencari tantangan intelektual atau menunjukkan minat untuk mempelajari hal-hal baru. Sebaliknya, orang yang benar-benar malas, puas dengan status quo karena lebih mudah menerima hidup apa adanya daripada mencoba mengubahnya.
Sebuah studi penelitian berjudul "The Psychology and Neuroscience of Curiosity" menggambarkan rasa ingin tahu sebagai "Bentuk khusus pencarian informasi yang dibedakan oleh fakta bahwa itu termotivasi secara internal."
Padahal, dijelaskan dalam penelitian bahwa "Keingintahuan meningkatkan pembelajaran, [yang] konsisten dengan teori bahwa fungsi utama keingintahuan adalah untuk memfasilitasi pembelajaran."
Itulah 6 tanda orang pemalas yang dapat dilihat dalam kebiasaan sehari-hari. Menjadi malas sementara waktu merupakan hal yang wajar. Namun, ingat bahwa menjadi malas tidak akan membawa anda menuju perubahan yang berarti. (Enrich Samuel K.P)