Bisnis.com, JAKARTA - Time management merupakan suatu skill esensial yang dibutuhkan saat dewasa sehingga harus mulai diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin.
Time management pada anak-anak sangatlah penting karena anak-anak juga memiliki rutinitas sehari-hari, seperti sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan bermain.
Tanpa time management yang baik, anak-anak akan kewalahan dan tidak bisa menyesuaikan apa yang ingin dilakukan dalam satu hari. Hal ini juga terjadi karena anak-anak belum memiliki kemampuan kognitif yang baik untuk mengatur jadwal secara mandiri.
Mengutip dari scholastic.com, Selasa (10/12/2024), kepala Research Institute for Learning and Development, Lynn Meltzer menyampaikan bahwa orang tua harus mulai mengajari anak-anak sejak dini cara untuk merencanakan dan memprioritaskan waktu dengan baik. Hal ini akan membantu anak-anak untuk menginternalisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam hidup dan mempersiapkan anak-anak untuk kesuksesan seumur hidup.
Simak cara untuk mengajari anak-anak time management yang baik sejak dini:
1. Bimbing anak untuk membuat ‘to-do list’
Dilansir dari explorelearning.co.uk, membuat to-do list dapat membantu anak memahami hal-hal yang perlu dilakukan dalam suatu waktu. Sebagai orang tua, Anda bisa membantu anak Anda membuat to-do list dengan representasi visual agar lebih menarik dan mudah dipahami.
Setelah itu, bantu sang anak untuk memprioritaskan tugas-tugas yang ada di dalam daftar to-do list. Hal ini akan membantu anak untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan.
2. Buatlah perkiraan waktu
Untuk membuat jadwal yang baik, anak harus tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Dalam hal ini, orang tua bisa membimbing anak untuk merencanakan kegiatan setelah pulang sekolah. Misalnya, setelah pulang sekolah, anak akan bermain sepak bola di sore hari selama 30 menit, setelah itu anak akan kembali ke rumah sebelum jam yang ditentukan, dan mengerjakan pekerjaan rumah selama 30 - 45 menit.
3. Buatlah rutinitas
Menerapkan kebiasaan rutinitas kepada anak akan membantu anak lebih sadar akan waktu. Misalnya, pada malam hari sebelum tidur, anak terbiasa memiliki waktu untuk mandi air hangat, membaca buku renungan, dan mengerjakan pekerjaan rumah.
Ini akan membantu anak lebih mudah mengelola waktunya saat siang atau sore hari karena punya rutinitas yang harus dilakukan saat malam hari.
4. Bantu anak memecah tugas yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dikelola
Banyak anak-anak yang merasa kewalahan saat menghadapi tugas-tugas besar dengan tenggat yang singkat. Untuk mengatasi hal ini, orang tua bisa membantu anak memecah target-target besar tersebut ke bagian yang lebih kecil.
Hal ini dilakukan untuk membantu anak menentukan jadwal yang lebih fleksibel untuk menyelesaikan tugas jauh dari tenggat waktu yang ditentukan. Misalnya, ada project yang harus diselesaikan dalam tenggat 14 hari.
Pada lima hari pertama, anak bisa mulai menentukan cara bagaimana menyelesaikan project yang ditugaskan, mulai dari mencari sumber referensi, dan lain-lain, setelah itu di hari selanjutnya anak sudah bisa membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk keperluan project, dan di beberapa hari selanjutnya anak sudah bisa mulai mengeksekusi project tanpa perlu terburu-buru, jauh dari tenggat waktu yang ditentukan.
5. Tetap buat jadwal untuk waktu istirahat
Meskipun melakukan penjadwalan sangat penting, perlu diingat bahwa anak-anak tetap butuh waktu istirahat atau bermain agar tidak stres dari rutinitas yang ada. Penjadwalan yang terlalu ketat dapat membuat pengelolaan time management pada anak menjadi lebih sulit dan anak menjadi kewalahan.
Untuk itu, sebagai orang tua Anda tetap harus bisa memastikan ada waktu istirahat dalam jadwal sang anak. Hal ini membantu anak memiliki jadwal yang seimbang dan memberikan ruang fleksibilitas dan kesenangan pada anak. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)