Bisnis.com, JAKARTA — Kalimat "brain rot" sudah tidak asing lagi di telinga terutama para milenial, Gen Z, dan Gen Alpha.
Kalimat tersebut bahkan menjadi Word of The Year Oxford tahun ini karena meskipun sepertinya sepele, namun dampaknya besar ke kehidupan manusia.
Dilansir Forbes, ahli saraf mengatakan bahwa "Brain Rot" menjadi tren yang dapat melemahkan otak yang cerdas dan "berpikir". Padahal, otak adalah bagian penting untuk menjalankan kehidupan sehari-hari.
Apa Itu 'Brain Rot'?
Oxford University Press, penerbit Oxford English Dictionary mendefinisikan Brain Rot sebagai akibat dari orang-orang yang tanpa sadar menggulir meme dan sludge Internet, dan sebagai "dugaan kemunduran kondisi mental atau intelektual seseorang," yang diakibatkan oleh "konsumsi berlebihan" materi yang remeh, terutama yang berkaitan dengan informasi di Internet dan hal-hal virtual lainnya yang berlebihan.
Ilmu saraf modern telah mengembangkan teknik pencitraan untuk memajukan pemahaman kita tentang cara mencegah "Brain Rot" dan memeliharanya otak agar tetap bahagia hingga mencapai kesuksesan karier.
Cara Mencegah 'Pembusukan Otak' dan Menciptakan Otak yang Bahagia
1. Jaga Keamanan Psikologis
Otak Anda memerlukan keamanan psikologis agar tetap cerdas sehingga Anda dapat fokus pada tugas-tugas pekerjaan. Di bawah rasa taku, otak akan berfokus pada cara menghindari ancaman, yang mengalihkan perhatian Anda dari keterlibatan hingga menghambat tugas-tugas pekerjaan.
Ketakutan dan ketidakpastian telah merusak kesejahteraan, keterlibatan, dan kinerja tempat kerja selama tempat kerja ada. Budaya kerja yang mengutamakan keamanan psikologis mencegah "Pembusukan Otak," meningkatkan keterlibatan otak, dan menghasilkan keuntungan perusahaan jangka panjang yang lebih besar.
2. Makan Makanan Peningkat Suasana Hati
Makanan cepat saji, dan makan banyak-banyak dapat menyebabkan "Pembusukan Otak." Makanan otak yang sehat meningkatkan suasana hati, kesehatan, dan daya tahan Anda.
Jaga agar tetap mindful atau sadar saat hendak makan. Pastikan makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan.
Konsumsi protein, seperti daging, unggas, susu, keju, dan telur, dapat menstabilkan gula darah dan memberi otak Anda asam amino yang dibutuhkan untuk membuat jalur neurotransmitter.
Asam lemak omega-3 seperti salmon, makarel, tuna, dan sarden membuat otak Anda dalam suasana hati yang baik.
Vitamin B sangat penting untuk kesehatan otak dan dapat ditemukan dalam telur, biji-bijian utuh, ikan, alpukat, dan buah jeruk. Dan vitamin D merupakan penstabil suasana hati yang penting
3. Aliran Darah yang Tidak Lancar
"Pembusukan Otak" dapat disebabkan oleh minimnya aktivitas atau tidak banyak bergerak dan kurang olahraga, yang menghambat aliran darah.
Aliran darah yang sehat adalah obat mujarab untuk tetap bahagia, bersemangat, dan kreatif. Olahraga dan gerakan teratur meningkatkan aliran darah ke otak dan bahkan memperlambat timbulnya kehilangan memori dan demensia.
Anda dapat menjaga aliran darah ke otak yang lebih lancar melalui aerobik, berjalan, dan peregangan serta mengencangkan tubuh Anda agar tetap segar, aktif, dan dalam kondisi prima.
4. Tidur yang Cukup
Otak Anda akan menjadi kacau jika tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Kurang tidur menyebabkan "Pembusukan Otak", yang menghambat kemampuan Anda untuk menghadapi stres pekerjaan dan sering kali melampiaskan amarah selama hari kerja.
Kurang tidur menyebabkan aktivitas otak melambat, pikiran tidak jernih, dan mudah lupa. Hal ini mengganggu daya ingat dan pembelajaran, serta mengurangi fokus.
Kurang tidur juga menghambat kemampuan Anda untuk melihat aspek positif dari karier Anda, sehingga Anda menjadi reaktif terhadap pemicu stres pekerjaan.
Sebaliknya, tidur yang cukup dapat memulihkan kejernihan dan memperbaiki kinerja, secara aktif memperbaiki plastisitas kortikal sehingga Anda dapat mengelola stres pekerjaan dan membangun fondasi bagi otak yang cerdas.
5. Buka Perspektif Luas
Berperspektif luas memungkinkan otak Anda untuk membangun aspek positif dari karier Anda dan melihat lebih banyak kemungkinan di masa depan.
Selalu cari sisi positif dari situasi yang merugikan, fokus pada solusi pekerjaan alih-alih masalah, dan temukan peluang dalam tantangan.
6. Fokus dan Perhatian Penuh
Teknik fokus dan perhatian penuh adalah penawar yang ampuh untuk menangkal dampak dari ekses virtual yang tidak masuk akal seperti terlalu lama bermain, berselancar di Internet, atau streaming.
Meditasi dan pernapasan dalam akan menjaga otak agar tidak mengembara dan menjaga fokus tetap tajam. Meditasi juga dapat mengurangi kadar kortisol hingga 25% dan mengubah aktivitas otak, sehingga Anda tidak mudah melakukan kesalahan dan membuat lebih sedikit kesalahan setelah hanya 20 menit berlatih.
Jika rutin dilakukan, otak Anda akan tetap tenang bahkan dalam keadaan yang bergejolak, dalam empat langkah sederhana berikut ini:
- Tetap fokus pada saat ini.
- Bergeraklah dengan kecepatan yang stabil dan tenang.
- Tetap selaras dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar Anda.
- Terima tanpa menghakimi apa pun yang Anda sadari di momen apapun.
7. Latih Kebugaran Otak dan Cari Hal Baru
"Pembusukan Otak" mengganggu kemampuan otak Anda untuk beradaptasi dengan situasi baru yang penting untuk kebahagiaan dan kreativitas karier.
Untuk menghindari "Pembusukan Otak", jaga agar otak Anda tetap bugar. Salah satu caranya adalah mencari hal baru, mendorong pembelajaran adaptif dengan mengatur ulang sirkuit otak utama dan meningkatkan kemampuan Anda untuk memperbarui ide-ide baru ke dalam kerangka neurologis yang ada.
Tantangan seperti teka-teki, membaca, atau mempelajari keterampilan baru dapat memperlambat penurunan kognitif dan mencegah gangguan degeneratif.
8. Beraktivitas di luar ruangan
Selipkan waktu untuk melihat sekitar alih-alih terus melihat layar.
Menghabiskan waktu di alam menunjukkan bahwa korteks prefrontal mereka memiliki lebih banyak kemampuan yang lebih kuat untuk berpikir jernih dan mengatur diri sendiri.
Anda bisa menghabiskan minimal dua jam seminggu di taman, hutan, atau pantai untuk penyegaran otak. Orang-orang yang menghabiskan 120 menit per minggu di alam memiliki kesehatan yang lebih baik dan kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak melihat alam sama sekali.
9. Hindari Multitasking
Terkadang kita memang dituntut untuk bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Namun, hal ini sering kali justru menimbulkan stres, sehingga jangan sampai dijadikan kebiasaan.
Ketika Anda mengerjakan beberapa tugas pekerjaan sekaligus, Anda memaksa otak Anda untuk terus fokus kembali dengan setiap pengulangan dan mengurangi produktivitas hingga 40%.
Multitasking justru tidak akan menciptakan efisiensi, malah akan membebani otak Anda, dan menyebabkan pemikiran yang terpecah-pecah dan kelelahan otak.
10. Cari Dukungan Sosial
Isolasi dari orang banyak dapat meningkatkan risiko "Brain Rot." Temui rekan kerja, atasan, atau teman yang dapat Anda ajak bicara dan akan mendengarkan untuk tetap menjaga kesehatan dan ketahanan otak.
Orang-orang yang menjadi sukarelawan, menghadiri kelas atau berkumpul dengan teman-teman setidaknya seminggu sekali memiliki otak yang lebih sehat dalam bentuk materi abu-abu yang lebih kuat dan lebih sedikit penurunan kognitif.
Kuncinya adalah mengembangkan cara-cara yang aman untuk mempertahankan interaksi sosial agar otak tetap segar sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan stamina karier.