Bisnis.com, JAKARTA - Stroke tidak hanya menyerang orang-orang di usia 65 tahun, tetapi juga bisa menyerang orang-orang dewasa di usia 40 tahun.
Dilansir dari Sutter Health, Jumat (22/11/2024), setiap tahunnya sekitar 70 ribu orang Amerika berusia di bawah 50 tahun mengalami stroke. Angka menunjukkan 10 hingga 15 persen diantaranya merupakan anak-anak dan orang dewasa di bawah usia 45 tahun.
Angka penyakit stroke di bawah usia 50 tahun terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, berdasarkan studi, dari tahun 1993 hingga 2015 stroke terus meningkat di antara laki-laki berusia 20 hingga 44 tahun.
Ada dua jenis stroke, yaitu iskemik dan hemoragik. Peningkatan terbesarnya sendiri terlihat pada stroke iskemik sebagai jenis stroke yang paling umum.
Stroke iskemik disebabkan oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri dan mengalir ke otak. Sementara, stroke hemoragik terjadi akibat pembuluh darah di dalam atau di dekat otak pecah. Jenis stroke hemoragik lebih jarang terjadi.
Gejala stroke di usia 40-an bisa dilihat melalui:
- Sakit kepala mendadak
- Kehilangan keseimbangan tubuh
- Senyum tidak simetris (miring ke satu sisi)
- Mati rasa di sekitar wajah dan bagian tubuh lainnya, seperti tangan dan kaki
- Kesulitan bicara dan kesulitan memahami pembicaraan
- Masalah melihat pada satu mata atau kedua mata
Menurut Hackensack Meridian Health, terdapat 9 hal yang dapat meningkatkan risiko stroke di usia 40-an, simak penjelasannya berikut ini.
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko stroke yang paling umum. Untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi ini diperlukan perubahan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah garam dan berolahraga secara teratur.
2. Diabetes
Stroke merupakan salah satu komplikasi paling umum yang disebabkan oleh diabetes. Dalam hal ini dibutuhkan pengelolaan diabetes yang baik, dengan diet, menjaga pola makan, olahraga, dan penurunan berat badan.
3. Kadar kolesterol yang tinggi
Memiliki kadar kolesterol yang tinggi juga menjadi penyebab stroke. Hal ini karena kadar kolesterol tinggi dapat membuat darah sulit mengalir dengan lancar. Untuk mengurangi risiko stroke, kadar kolesterol harus dikelola dengan baik.
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan penyumbatan arteri yang memasok darah ke otak dan arteri besar atau kecil dalam otak sehingga dapat meningkatkan risiko stroke.
5. Terlalu banyak minum alkohol
Penelitian menunjukkan minum lebih dari dua minuman beralkohol per hari dapat meningkatkan risiko stroke. Untuk mencegah hal ini, konsumsi alkohol yang berlebihan harus dibatasi atau lebih baik tidak dikonsumsi sama sekali.
6. Obesitas
Berat badan yang berlebih dikaitkan dengan diabetes, darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Semua penyakit tersebut merujuk pada peningkatan risiko stroke.
7. Pola makan
Mengatur pola makan sangat penting untuk mengurangi risiko stroke karena pola makan berkaitan erat dengan diabetes, kolesterol, dan darah tinggi. Untuk mengurangi risiko stroke, kurangilah makan makananan yang banyak mengandung garam dan lemak jenuh, dan perbanyaklah makan buah serta sayur.
8. Kurang bergerak
Orang yang kurang bergerak cenderung kelebihan berat badan. Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit setiap harinya untuk menurunkan risiko stroke.
9. Stres
Stres dapat meningkatkan risiko stroke karena stres memicu naiknya tekanan darah tinggi dan mendorong seseorang untuk merokok.
Untuk mengurangi hal ini dibutuhkan manajemen stres yang baik, seperti melatih napas, mendengarkan musik, dan menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat untuk melepas penat. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)