Stroke menyerang  anak muda
Health

Cegah Pikun, Tinggalkan 9 Kebiasaan Ini Saat Usia 30 Tahun

Redaksi
Selasa, 19 November 2024 - 15:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, kemampuan kognitif otak manusia cenderung akan menurun. Namun, hal ini bisa dilatih dan cegah saat usia 30 tahun.

Memory and Aging Center University of California San Francisco mengatakan bahwa puncak kemampuan berpikir manusia ada saat di usia 30 tahunan, dan rata-rata menurun secara perlahan seiring bertambahnya usia.  

Penurunan terkait usia ini paling sering meliputi kelambatan berpikir secara keseluruhan, kesulitan memperhatikan perhatian, kesulitan mengerjakan banyak tugas sekaligus, dan mengingat informasi penting. 

Eliza Hartley pada Blog Herald menyampaikan masalah pada pikiran juga disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan tersembunyi yang tanpa disadari sering dilakukan. Kebiasan-kebiasan ini yang akhirnya diam-diam dapat menggerogoti kejernihan dan fokus mental seseorang sering bertambahnya usia. Menurutnya, terdapat 9 kebiasaan yang dapat menghambat pertumbuhan pikiran.

Simak 9 kebiasaan yang harus ditinggalkan untuk mengasah kemampuan kognitif dan memperkuat pikiran:

1. Terlalu bergantung pada teknologi

Di era digital ini teknologi mengambil alih hampir sebagian besar pekerjaan manusia. Meskipun kemajuan ini dapat membuat hidup lebih mudah, tetapi kemajuan ini cenderung membuat pikiran manusia menjadi lebih malas.

Penelitian menunjukkan ketergantungan terhadap teknologi menyebabkan kognitif melemah, termasuk masalah ingatan, kemampuan penalaran spasial, dan pemecahan masalah. Terlalu bergantung pada teknologi juga bisa menyebabkan stagnasi mental di mana seseorang tidak lagi ingin terlibat dalam lingkungan sosial.

2. Mengabaikan olahraga

Tubuh yang sehat menghasilkan pikiran yang sehat. Kurang berolahraga dapat membuat pikiran tampak kabur dan kesulitan fokus untuk melakukan tugas-tugas. Dengan berolahraga, tidak hanya tubuh yang menjadi lebih sehat, tetapi juga pikiran. Olahraga membuat konsentrasi meningkat, daya ingat meningkat, dan merangsang pertumbuhan sel otak baru.

3. Mengonsumsi gula terlalu banyak

Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan kognitif manusia dalam jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat meningkatkan risiko timbulnya gangguan neurodegeneratif seperti alzheimer dan kurangnya daya ingat dalam pembelajaran. 

4. Kurang tidur

Saat tidur, otak akan memproses dan mengonsolidasikan memori sehingga dengan tidur yang cukup otak dapat melakukan fungsi-fungsinya dengan baik. Bila terus menerus menerapkan kebiasaan kurang tidur, otak tidak dapat menjalankan fungsi vitalnya dengan baik.

Hal ini bisa menyebabkan masalah-masalah kognitif seperti jadi sulit berkonsentrasi dan sulit membuat keputusan. Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan gangguan suasana hati jangka panjang seperti depresi dan kecemasan. 

5. Selalu berkutat pada masa lalu

Selalu terjebak di masa lalu dapat menghambat ketangkasan mental seiring berjalannya waktu. Terus-menerus mengingat kejadian negatif di masa lalu dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan masalah kognitif yang serius. Alih-alih terus mengingat kejadian di masa lalu, otak harus dirangsang agar pikiran terus berkembang. Kegiatan yang bisa merangsang otak ini, meliputi membaca buku, memecahkan teka-teki, dan melakukan percakapan dengan orang lain. 

6. Mengisolasi diri dari lingkup sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dan koneksi. Jika manusia mengisolasikan diri dari lingkungannya, otak manusia akan kehilangan kemampuannya untuk merespon situasi, seperti kemampuan untuk berempati, menanggapi, dan bahkan berpikir. Aktivitas sosial membuat manusia tetap terlibat dan aktif dan baik untuk perkembangan otak. 

7. Selalu berada di zona nyaman

Terus menerus melakukan rutinitas yang sama dapat menyebabkan pikiran menjadi stagnan. Manusia harus melakukan kegiatan baru yang menantang otak untuk membuatnya tetap aktif.

Pengalaman baru ini bisa dimulai dari hal kecil terlebih dahulu, seperti melakukan hobi baru, mencoba resep masakan baru, dan lain-lain. Dengan begitu, otak akan terangsang dan memproduksi sel-sel baru, di mana ini penting untuk menjaga kesehatan kognitif seiring bertambahnya usia.

8. Mengabaikan masalah kesehatan mental

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mengabaikan tanda-tanda masalah kesehatan mental, seperti cemas atau depresi dapat berdampak serius pada kesehatan kognitif dan dapat mempengaruhi konsentrasi, daya ingat, bahkan kemampuan untuk mengambil keputusan. 

9. Mengabaikan pelajaran seumur hidup

Jika ingin pikiran tetap tajam seiring bertambahnya usia, janganlah pernah berhenti belajar dan teruslah melakukan kegiatan yang dapat merangsang otak. Pembelajaran hidup ini dapat meningkatkan kesehatan otak dengan membangun koneksi saraf baru dan meningkatkan fleksibilitas mental. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro