Kulit eksim/kemenkes
Health

WHO Sebut Kasus Campak Naik 20% Sepanjang 2023

Mutiara Nabila
Minggu, 17 November 2024 - 08:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan adanya peningkatan kasus campak sampai 20% sepanjang 2023 imbas dari rendahnya cakupan vaksinasi campak secara global pasca-Covid. 

Kemunduran vaksinasi akibat pandemi menghambat upaya untuk memberantas campak secara global, dan membuat anak-anak, umumnya anak-anak di bawah usia 5 tahun, menghadapi ancaman kesehatan yang dalam beberapa kasus dapat berakibat fatal atau memicu konsekuensi seumur hidup seperti ketulian.

Natasha Crowcroft, penasihat teknis senior WHO untuk campak dan rubella, menyebutkan dalam laporan yang diterbitkan dalam jurnal daring CDC Morbidity and Mortality Weekly Report, bahwa pada 2023, terdapat 10,3 juta kasus campak dilaporkan secara global, dengan peningkatan terjadi di sebagian besar wilayah di dunia. 

Hanya dua wilayah WHO,  Amerika dan wilayah Mediterania timur, yang melaporkan penurunan kasus pada 2023.

Adapun, Christine Dubray, pimpinan tim eliminasi campak di CDC menyebutkn, meskipun terjadi peningkatan dua digit dalam jumlah kasus, kasus kematian akibat campak mencapai 107.500 jiwa, turun 8% dari 2022. Hal itu kemungkinan besar disebabkan oleh distribusi geografis kasus. 

"Anak-anak yang tinggal di negara berpenghasilan rendah atau di zona konflik di mana kekurangan gizi dan/atau kurangnya akses ke perawatan kesehatan mungkin menjadi masalah lebih mungkin meninggal karena infeksi campak," ujarnya, dikutip Jumat (15/11/2024). 

Adapun beberapa gejala yang umumnya dirasakan anak-anak terkena penyakit campak di antaranya mengalami demam tinggi dan ruam yang gatal. 

Kebanyakan orang yang terjangkit campak juga akan merasa tak enak badan, tetapi bisa pulih. Namun, satu dari lima orang di AS yang terjangkit campak harus mendapat perawatan di rumah sakit. 

Pada anak-anak yang lebih kecil, sekitar satu dari 20 akan mengalami pneumonia. Kemudian, pada sekitar satu dari setiap 1.000 kasus, campak akan menyebabkan ensefalitis atau pembengkakan otak. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan permanen dalam kepribadian dan perkembangan intelektual. 

Pentingnya Vaksinasi Campak

Vaksin campak sangat efektif tetapi membutuhkan dua dosis untuk dampak maksimal. Pada 2023, diperkirakan 83% anak-anak yang memenuhi syarat di seluruh dunia menerima dosis pertama vaksin campak, tetapi hanya 74% yang menerima dosis kedua. Angka tersebut terlalu rendah untuk mencegah campak beredar. 

Crowcroft mengatakan lebih dari 22 juta anak yang seharusnya divaksinasi tahun lalu, tapi justru tidak menerima satu dosis pun vaksin.

Dia melanjutkan, enam wilayah kesehatan WHO berkomitmen untuk mencoba menghilangkan penularan campak. Namun, saat ini hanya wilayah Amerika yang berstatus bebas campak. 

"Meskipun sudah lama ada komitmen, menjaga perhatian politik untuk menghentikan penyebaran campak merupakan masalah yang terus berkembang, katanya. Oleh karena itu, diperlukan upaya global yang sangat besar agar bisa menjangkau setiap anak," kata Crowcroft.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro