Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan awal pekan ini, akan memulai program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia mulai 2025.
Mendukung program tersebut, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR. Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, mengapresiasi program tersebut, yang dapat menjadi langkah maju untuk kesehatan masyarakat Indonesia.
Inisiatif ini tidak hanya bisa memberikan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan berdampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, dan mengurangi beban pembiayaan penyelenggaraan pengobatan/ kuratif," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (6/11/2024).
Secara luas, program ini juga dapat berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait kesehatan dan kesejahteraan.
Untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memberikan poin-poin rekomendasi sebagai berikut:
1. Menjamin ketersediaan tenaga medis yang kompeten dan peralatan yang memadai di setiap fasilitas kesehatan.
2. Melakukan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis untuk meningkatkan keahlian dalam deteksi dini penyakit.
3. Memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan.
4. Memperluas cakupan program ke daerah-daerah terpencil dan masyarakat marginal.
5. Menambahkan jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
6. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program.
7. Melakukan kampanye sosialisasi secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
8. Melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
9. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan.
10. Memaksimalkan fungsi dan manfaat aplikasi SATU Sehat dari Kementerian Kesehatan RI sebagai platform yang mengelola data pemeriksaan kesehatan seumur hidup terpadu untuk memantau pemeliharaan dan sarana promosi kesehatan.
11. Sosialisasi pada masyarakat untuk memanfaatkan Personal Health Record (rekam medis individu) yang berisi informasi kesehatan
DR. Adib juga menyebutkan, rekomendasi ini berkaca pada studi kasus di negara Jepang yang juga menerapkan sistem pemeriksaan kesehatan bagi penduduknya.
Pada penerapannya, teridentifikasi sejumlah masalah diantaranya kurangnya standar yang seragam untuk informasi hasil pemeriksaan kesehatan, kurangnya platform terpadu untuk menyimpan dan berbagi informasi, ketidakpaduan pengelolaan data informasi mengenai bayi dan siswa yang terpisah, manajemen informasi dan pendidikan kesehatan dari bayi hingga pekerja dan lansia belum dilakukan.
"Program pemeriksaan kesehatan gratis merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan Indonesia yang sehat. Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, program ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh rakyat Indonesia" imbuhnya.
DR. Adib juga menegaskan bahwa PB IDI sebagai organisasi profesi dokter senantiasa siap menjadi mitra strategi pemerintah dan berkolaborasi untuk memastikan keberhasilan program ini untuk mewujudkan Indonesia yang sehat.