Ilustrasi mata merah/
Health

Gejala Mata Silinder dan Ragam Cara Mengatasinya

Mutiara Nabila
Kamis, 24 Oktober 2024 - 08:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan pada mata tidak hanya rabun jauh atau dikenal dengan mata minus atau rabun dekat atau mata plus, tapi juga mata silinder. 

Dokter spesialis mata KMN Care, dr. Maria Magdalena Purba menjelaskan, mata Silinder (Astigmatisme) adalah kondisi pada mata yang terjadi akibat ketidakmampuan mata membiaskan cahaya sehingga titik fokus jatuh tidak tepat di retina. Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Pada mata silinder, hal ini disebabkan oleh kelengkungan kornea yang berbentuk lonjong, dan tidak bulat atau normal.

Menurut data Kementerian Kesehatan, gangguan refraksi pada mata menempati urutan pertama sebagai gangguan mata yang paling banyak dialami oleh masyarakat dunia yakni sejumlah 48,99%. 

Meski demikian, hal ini tidak dapat disepelekan sebab gangguan refraksi termasuk mata silinder dapat menyebabkan kebutaan. Pasalnya, secara global, kebutaan akibat gangguan mata silinder berada pada urutan kedua setelah katarak yaitu sekitar 20,62%.

Adapun, faktor risiko penyebab mata silinder antara lain karena pertumbuhan yang tidak normal dan sudah muncul sejak lahir atau karena faktor keturunan. 

Selain itu, mata silinder dapat juga berkembang setelah mengalami cedera mata atau melakukan operasi mata. 

Bagi penderita mata silinder bisa mengalami beberapa gejala, yang paling umum adalah penglihatan kabur atau terdistorsi. Ada pula beberapa gejala lainnya berikut ini:

- Mata terasa tidak nyaman

- Mata terasa tegang

- Perlu menyipitkan mata saat mencoba untuk melihat sesuatu dengan jelas

- Sakit kepala

- Terasa sangat sulit melihat saat cahaya redup atau saat malam

- Mata kesulitan untuk fokus saat membaca atau melihat komputer

Namun, beberapa orang mungkin juga tidak menyadari kalau mereka mengalami mata silinder sehingga membiarkannya dalam jangka waktu panjang hingga gejalanya bertambah parah. 

Tapi tak perlu khawatir, karena gangguan refraksi khususnya mata silinder sebenarnya dapat dideteksi gejalanya sejak dini. Adapun, penanganan terhadap gangguan ini sudah semakin berkembang dan canggih sehingga risiko menjadi lebih rendah.

Untuk mata silinder, dapat diatasi dengan menggunakan alat bantu seperti kaca mata, lensa kontak, atau dihilangkan dengan bedah laser seperti PRK (photorefractive kerarectomy) atau LASIK (Laser in situ keratomileusis).

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro