Sel kanker/reuters
Health

Stres Kronis Dapat Mempercepat Penyebaran Kanker Kolorektal

Redaksi
Senin, 14 Oktober 2024 - 18:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Studi terkini menemukan bahwa stres tidak hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan tumor, tetapi juga berpengaruh terhadap penyebaran kanker kolorektal.

Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang usus besar dan mengganggu sistem pencernaan. Kanker ini menjadi salah satu jenis kanker dengan pengidap terbanyak keempat di seluruh dunia. 

Kanker ini biasanya dipicu oleh berbagai faktor, seperti pola hidup dan riwayat keluarga. Namun, baru-baru ini peneliti menemukan bahwa stres menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat penyebaran kanker kolorektal.

Dilansir dari upi.com, Senin (14/10/2024) stres dapat merusak bakteri usus yang bermanfaat, seperti genus Lactobacillus yang perannya sangat penting untuk meningkatkan respons imun melawan kanker.

Untuk menguji hal tersebut, peneliti melakukan percobaan dengan menyuntikkan campuran antibiotik untuk membersihkan usus dari bakteri sehat kepada dua kelompok tikus. Kelompok yang pertama adalah tikus yang mengalami stres kronik dan kelompok kedua adalah tikus yang tidak mengalami stres. 

Hasil menunjukkan kedua kelompok tikus tersebut mengalami pelemahan pertahanan tubuh dalam melawan kanker dan mengembangkan tumor dalam tubuh setelah 11 minggu penyuntikan. 

Peneliti menggunakan metode stres pengekangan kronis terhadap para tikus selama enam jam setiap hari. Metode ini umumnya dilakukan pada hewan pengerat dalam penelitian ilmiah untuk menciptakan stimulus berbahaya yang berasal dari kondisi kehidupan seperti stres dan frustasi. 

Qing Li, seorang peneliti pasca doktoral di departemen kanker gastrointestinal Rumah Sakit China Barat Universitas Sichuan menyampaikan bahwa emosi-emosi yang terjadi pada pasien harus dikontrol agar tidak memperburuk penyakit yang diidap. 

“Ketika pasien didiagnosis dengan penyakit ganas seperti kanker kolorektal, wajar bagi para pasien untuk merasa khawatir dan prihatin. Namun, emosi-emosi ini tidak bermanfaat bagi kondisi mereka. Pasien harus berusaha untuk menyesuaikan pola pikir sebisa mungkin untuk menghindari memburuknya penyakit yang diidap,” jelas Li, dikutip pada Senin (14/10/2024)

Untuk menelaah lebih lanjut, Li dan para peneliti lainnya mengumpulkan sampel tinja dan tumor dari pasien kolorektal dengan tujuan untuk menganalisa perubahan mikrobiota usus pada orang yang menderita stres dan tidak menderita stres. Hasil membuktikan bahwa stres kronis tersebut berdampak negatif pada pasien yang mengalami kanker kolorektal.

Penelitian ini menunjukkan pentingnya pengelolaan stres. Hal ini bisa dilakukan dari dasar dengan makan makanan yang sehat dan tidur yang cukup.

Dilansir dari Medical News Today, kurang tidur dan pola tidur yang tidak beraturan dapat berpengaruh terhadap perkembangan kanker. 

Anton Bilchik, ahli bedah onkologi mengatakan masalah tidur ini juga berdampak pada para pengidap kanker kolorektal karena dapat menyebabkan perubahan pada mikrobioma usus dan lingkungan mikro imun. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro