Bisnis.com, JAKARTA - Angka prevalensi depresi di Indonesia mencapai 1,4 persen di tahun 2023.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, rasa stres nampaknya sering kita temui dalam rutinitas sehari-hari.
Mulai dari dikejar deadline pekerjaan, tugas kuliah yang menumpuk, pengelolaan keuangan dan tabungan, hingga masalah kemacetan saat berkendara di jalan–semua hal tersebut tentu berdampak kepada kesehatan mental.
Hari Kesehatan Mental Dunia yang diperingati setiap 10 Oktober menjadi momentum untuk mengingat bahwa kesehatan mental perlu diberikan perhatian khusus dalam keseharian kita.
Berikut 4 tips menjaga kesehatan mental agar tidak depresi dan burn out
1. Melakukan Olahraga yang Berfokus pada Wellness dan Mindfulness
Yoga menjadi salah satu cara untuk menjaga kondisi mental, karena olahraga tersebut menggabungkan pergerakan badan dengan teknik pernapasan dan meditasi. Kamu bisa memulai Yoga dengan mengikuti kelas Hatha atau Yin Yoga yang lebih berfokus pada pernapasan dan postur. Jika kamu ingin menantang diri, kamu boleh mencoba kelas Vinyasa atau Ashtanga. Tapi, penting diingat bahwa seluruh olahraga pada dasarnya dapat membantu kita dalam mengelola stres.
2. Kelola Waktu Tidur
Kekurangan waktu istirahat dapat memberikan dampak kurang baik terhadap kondisi mental dan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan kamu mendapatkan 7-9 jam waktu tidur setiap harinya agar dapat bangun dengan segar. Hindari beberapa kebiasaan buruk sebelum tidur seperti terlalu larut bermain gadget, mengonsumsi kafein di malam hari, atau tidur siang terlalu lama.
3. Menghias dan Merapikan Kamar
Ruang istirahat yang rapi, nyaman, dan enak dilihat dapat meningkatkan quality time kamu dengan diri sendiri. Coba hias kamar kamu dengan tanaman hias, diffuser, lukisan-lukisan aesthetic, lampu tidur, serta gunakan bantal dan selimut yang berkualitas.
Jangan lupa juga untuk segera membereskan bekas makanan, pakaian kotor, dan barang tidak terpakai agar pikiran tidak mumet.
4. Berkumpul dengan Orang-Orang Terdekat
Terkadang, curhat kepada orang terdekat—teman, kolega, pasangan, atau keluarga—dapat melepaskan beban di pikiran kita. Dengan bercerita, kamu bisa mendapatkan sudut pandang lain serta afirmasi yang dapat membantu kamu menavigasi perasaan-perasaan tidak nyaman. Namun, jangan ragu untuk segera mencari bantuan profesional jika diperlukan.
