Ilustrasi virus marburg/pexels
Health

Apa Itu Virus Marburg, Kini Merebak Lagi di Rwanda Sebabkan 6 Tewas

Restu Wahyuning Asih
Senin, 30 September 2024 - 13:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Virus Marburg kembali menghantui masyarakat dunia, di mana penyakit ini menyebabkan 6 orang tewas di Rwanda.

Para korban tewas sebagian besar diketahui bekerja sebagai tenaga medis yang bekerja di unit perawatan intensif.

Dilansir dari BBC News, setidaknya ada 20 kasus aktif yang dikonfirmasi hingga Jumat (27/9/2024).

Virus yang berkaitan erat dengan Ebola ini memiliki tingkat kematian tinggi hingga 88%. Bahkan sebelumnya, virus ini dikabarkan berpotensi merebak menjadi pandemi.

Pengertian Virus Marburg

Virus Marburg bukan virus yang baru ditemukan. Penyakit ini sudah diidentifikasi sejak 1967.

Dalam pernyataan di laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), awal kasus virus Marburg ditemukan di Marburg dan Frankfurt, Jerman.

Kemudian ada laporan kasus sporadis di wilayah Afrika seperti Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda.

Virus Marburg membawa penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus Marburg (termasuk dalam famili filovirus yang merupakan satu famili dengan virus Ebola).

Penyebaran Virus Marburg

Menurut WHO, virus ini dapat ditularkan dari hewan seperti kelelawar ke manusia. Kemudian dapat ditularkan dari satu ke manusia lain melalui darah dan cairan tubuh seperti urin, saliva/air liur, keringat, feses/tinja, bekas muntahan, ASI, dan cairan semen/sperma dari manusia yang masih hidup atau sudah meninggal.

Virus Marburg juga dapat masuk melalui kulit yang terluka atau membran mukosa yang tidak terlindungi seperti mata, hidung, dan mulut.

Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui benda-benda seperti pakaian, tempat tidur dan perlengkapannya, jarum suntik, serta alat medis yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi virus Marburg.

Gejala Virus Marburg

Virus Marburg memiliki gejala yang sifatnya variatif. Namun pada umumnya, gejala ini bisa timbul dalam 2-21 hari setelah terpapar.

Kemudian gejala yang biasa muncul pada seseorang yang terkena penyakit ini yakni demam tinggi, sakit kepala parah, malaise parah, dan nyeri otot.

Pada hari ketiga pasca terinfeksi, seseorang dapat mengalami diare berair yang parah, nyeri perut, kram, mual, dan muntah.

Selain itu, pada fase ini seseorang dapat terlihat memiliki mata cekung. Pada 2-7 hari setelah awal gejala, ruam yang tidak gatal bisa timbul.

Gejala berat virus Marburg dapat berupa pendarahan yang terjadi pada hari kelima hingga ketujuh, dan pada kasus fatal perdarahan terjadi di beberapa area.

Perdarahan dapat terjadi di hidung, gusi, dan vagina serta dapat keluar melalui muntah dan pada feses.

Selama fase penyakit yang berat, pasien menderita demam tinggi, dan gangguan pada sistem saraf pusat sehingga dapat mengalami kebingungan dan mudah marah.

Parahnya, gejala penyakit yang bisa timbul yakni Orkitis (radang testis) yang kadang muncul pada fase akhir penyakit (15 hari).

Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara 8 dan 9 hari setelah timbulnya gejala, biasanya didahului oleh kehilangan darah yang parah dan syok.

Dalam wabah terakhir yang sedang berlangsung di Equatorial Guinea, gejala yang dialami kasus konfirmasi dan kasus suspek adalah demam, kelelahan, muntah darah, dan diare.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro