Mengintip Kirab Budaya 12 Tahunan Gotong Toapekong
Travel

Mengintip Kirab Budaya 12 Tahunan Gotong Toapekong

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 26 September 2024 - 10:52
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -Lebih dari 100.000 warga menonton perayaan Gotong Toapekong yang digelar di kota Tangerang.

Sejak pukul 06.00 WIB ribuan warga memadati area Kawasan Pasar Lama Kisamaun Kota Tangerang untuk menyaksikan kirab budaya 12 Tahunan Gotong Toapekong pada Sabtu, 21 September 2024.

Tidak hanya masyarakat Tionghoa di Kota Tangerang, tetapi juga warga dari luar daerah, bahkan lintas agama dan budaya begitu antusias menyaksikan prosesi Gotong Toapekong.

Ketua Pelaksana Perayaan Gotong Toapekong, Friska Ong menyampaikan, pada perayaan tahun ini melibatkan unsur berbagai budaya dan lintas agama. Sehingga perayaan ini mampu memperkuat toleransi antar beragama.

"Untuk tahun ini, kita mengajak semua lapisan masyarakat dari berbagai agama, ras dan budaya. Semua agama kita rangkul semua," ujar Friska Ong.

Perayaan ikonik khas kebudayaan Tionghoa dibuka dengan prosesi ritual iringan kuda dan gotong joli Khongco Hok Tek Ceng Sin.

"Prosesi iringan kuda dan gotong joli Khongco Hoe Tek Ceng Sin menjadi ritual wajib yang menjadi simbolis dibukanya perayaan 12 tahunan oleh Perkumpulan Boen Tek Bio. Tahun ini adalah kelima belas kalinya kami mengadakan perayaan Gotong Toapekong, dari yang pertama sejak 168 tahun yang lalu," jelas Friska Ong.

Dalam kirab budaya berusia ratusan tahun ini, ada pula empat patung dewa, yakni YMS Kwan Im Hud Couw (Dewi Welas Asih), Kwan Seng Tee Kun/Guan Yu (Dewa Perang), Kha Lam Ya (Dewa Penjaga Dharma), Hok Tek Ceng Sin/Fu De Zheng Shen (Dewa Bumi) diarak mengelilingi mulai dari Klenteng Boen Tek Bio Jalan Bhakti, kemudian Gang Cilangkap, dilanjutkan menuju Jalan Kisamaun di Panggung Utama Pendopo Tangerang, lalu Jalan MT Haryono dan Jalan Damyati. Selain itu, ada penampilan Marching Band Bien Tek Bio yang juga ikut menyemarakkan perayaan tersebut.

Tidak hanya ritual dan parade seni, perayaan 12 tahunan Gotong Toapekong juga menghadikan kuliner Tempo Doeloe yang menyediakan berbagai pilihan kuliner nusantara khususnya kuliner legendaris Kota Tangerang (Pasar Lama), salah satunya diikuti oleh Le Minerale.

"Le Minerale memahami Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman budaya, hal ini menjadikan ciri khas bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan. Sehingga sebagai produk asli milik Indonesia, Le Minerale pun turut mendukung keanekaragaman tersebut, termasuk dukungannya pada Perayaan 12 Tahunan Arak-arakan Gotong Toapekong yang diselenggarakan Perkumpulan Boen Tek Bio," ujar Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations and Digital Le Minerale mengatakan, “/

Terlebih berdasarkan informasi terbaru, prosesi ritual tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Sehingga ritual ini harus terus dijaga dan dilestarikan.

Menanggapi hal tersebut, Friska mengaku senang dan berharap agar warisan tersebut dapat terus dijaga.

 "Sangat senang sekali karena kami baru saja mendapatkan warisan budaya tak benda 20 Agustus lalu. Ini menjadi warisan yang baik untuk anak cucu yang harus dijaga,"tutup Friska Ong.

Tradisi gotong Taepekong

Berasal dari budaya China, ritual Toapekong telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada 22 Agustus 2024.

Bukan tanpa alasan, ritual Gotong Toapekong merupakan salah satu perayaan budaya yang memiliki keunikan luar biasa di Kota Tangerang.

Diselenggarakan 12 tahun sekali, ritual Gotong Toapekong merupakan kegiatan mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw di sepanjang ruas jalan kota oleh Perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio.

Arak-arakan Gotong Toapekong mempunyai banyak keunikan, salah satunya ritus budaya dua belas tahun sekali ini mengarak patung-patung dari dewa-dewa sekaligus melibatkan seluruh elemen masyarakat, budayawan, dan seniman yang ada di Kota Tangerang.

Tidak hanya itu, ritual Gotong Toapekong sendiri telah melekat sebagai ritus budaya yang diselenggarakan secara konsisten oleh masyarakat Cina Benteng sejak ratusan tahun yang lalu, yakni dimulai pertama kali sekitar tahun 1856 silam. Berkembang dari masa-masa, ritual Gotong Toapekong kini mempunyai daya tarik yang luar biasa, baik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro