Film Vina
Entertainment

Versi Polisi Soal Film Vina: Sebelum 7 Hari, Apa yang Beda?

Restu Wahyuning Asih
Sabtu, 18 Mei 2024 - 11:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Film Horor yang diangkat dari kisah nyata, Vina: Sebelum 7 Hari, menuai pro dan kontra.

Sejumlah orang menilai bahwa film Vina seharusnya tidak ditayangkan karena hanya akan menyakiti perasaan korban.

Namun sebagian yang pro, mengomentari bahwa film tersebut bisa menjadi jalan pembuka kasus agar cepat selesai.

Adapun diketahui, film Vina: Sebelum 7 Hari diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada 2016 lalu.

Diceritakan Vina dan kekasihnya, Rizky, dikeroyok geng motor saat di perjalanan. Malam itu, mereka diserang dengan cara dilempari barang hingga membuat keduanya jatuh dari motor dan mengalami luka cukup serius.

Setelah itu, Vina dan Rizky mengalami kejadian mengerikan hingga akhirnya tewas dan mayatnya ditemukan pada 28 Agustus 2016.

Berikut fakta film Vina: Sebelum 7 Hari versi keterangan polisi.

3 Pelaku Masih Buron

Sejak film Vina ditayangkan, pihak kepolisian pun mengungkapkan bahwa hingga sampai saat ini terdapat 3 pelaku yang belum tertangkap.

Polda Jabar mengumumkan bahwa tiga pelaku buron atau DPO tersebut memiliki nama Andi, Pegi, Terong, dan Dani.

Dalam akun instagram resmi Polda Jabar @humaspoldajabar, pihaknya memposting tiga ciri-ciri pelaku yang merupakan warga Mundu, Kabupaten Cirebon. Para pelaku berasal dari desa yang sama yakni Banjarwangun.

BAP Kasus Sempat Berubah

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan menjelaskan bahwa BAP awal kedelapan pelaku di Polresta Cirebon tidak diubah, melainkan dicabut saat diperiksa ulang di Polda Jabar dan persidangan.

"Ya benar mereka mencabut keterangannya semua, jadi berbeda keterangan mereka pada saat mereka kita BAP di polresta Cirebon, itu mereka masih kooperatif. Tapi pada saat dilakukan pemeriksaan ulang di Polda Jabar itu mereka mencabut semua keterangannya," ujarnya kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).

Dia juga membantah soal ada dugaan intervensi yang dilakukan pihaknya agar pelaku mengubah keterangannya dalam kasus ini. Namun demikian, Surawan menduga intervensi itu terjadi dari pihak luar kepada delapan pelaku itu.

"Kalau intervensi itu kan di antara mereka ya bukan di kita. Kalau mereka kita tidak tahu apakah ada intervensi atau tidak, yang jelas mereka pada saat melakukan bap di Polda Jabar maupun di persidangan itu, mereka mencabut semua keterangannya," tambahnya.

Film Diizinkan Pihak Keluarga

Meskipun menjadi kontroversi, namun film Vina: Sebelum 7 Hari telah mendapat restu dari pihak keluarga.

Pihak keluarga berharap dengan adanya film ini, kasus yang menimpa anaknya dapat terungkap dengan jelas.

Kemudian pihak kepolisian juga diharapkan bisa menangkap 3 pelaku buron yang belum tertangkap hingga saat ini.

Senada, CEO Dee Company Dheeraj Kalwani mengatakan bahwa film ini dibuat sebagai upaya agar masyarakat dapat mengetahui cerita Vina secara lengkap, dan bukan hanya sebagian.

”Film ini dibuat atas restu keluarga. Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan keluarga Vina kepada Dee Company,” kata CEO Dee Company dalam rilis resminya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro