Bisnis.com, SURABAYA - Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya kerap menjadi tujuan pelancong dari berbagai daerah. Oleh-oleh khas Surabaya pun menjadi suatu yang kerap dicari dari waktu ke waktu.
Toko Bhek yang berada di Jl. Genteng Besar bisa menjadi pilihan tempat mencari oleh-oleh khas Surabaya. Apalagi, Toko Bhek terbilang legendaris: umurnya hampir seabad.
Saat ini, Toko Bhek memiliki dua toko yang sama-sama berada di Jl. Genteng Besar--hanya terpisah kurang lebih 100 meter. Toko pertama berdiri sejak 1933, sementara toko kedua dibuka pada 2015.
Tim Jelajah Lebaran 2024 Bisnis Indonesia mengunjungi toko kedua yang tampak lebih luas daripada toko pertama. Begitu masuk, mata para pengunjung akan langsung terpapar pajangan berbagai jenis oleh-oleh.
Ada berbagai olahan camilan kering seperti berbagai jenis keripik, kerupuk, ikan yang sudah diawetkan. Tak hanya itu, berbagai makanan basah tak kalah banyak ada sejumlah olahan sambal, lapis legit, hingga olahan ikan dalam wadah.
Ada empat pegawai yang siap melayani para calon pembeli. Pengunjung dapat meminta bantuan apabila bingung dengan pilihan yang ada atau malah ingin bertanya letak oleh-oleh spesifik.
Salim (49), salah satu pegawai di Toko Bhek, mengungkapkan harga oleh-oleh yang tersedia sangat variatif. Untuk makanan kering berkisar di angka Rp15.000 hingga Rp30.000; sedangkan makanan basah cenderung lebih mahal, hingga Rp110.000 untuk produk spikoe ukuran besar.
Meski salah satu yang termahal, Salim mengungkapkan spikoe merupakan produk yang paling banyak diincar para pengunjung. Spikoe sendiri merupakan sejenis kue lapis legit khas Surabaya.
Selain spikoe, sambung Salim, olahan sambal hingga berbagai camilan kering juga menjadi primadona di Toko Bhek.
"Kebanyakan [yang paling laku] spikoe, almond krispi, emping melinjo, kentang udang, ceker ayam, sambel-sambel," jelasnya saat ditemui Bisnis, Kamis (11/4/2024).
Dia mengungkapkan Toko Bhek buka setiap hari, mulai dari pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB. Menurutnya, volume pengunjung selalu meningkat ketika libur panjang seperti momen Ramadan dan Lebaran.
"Lebaran ini ramai. Sebelum lebaran, puasa itu juga ramai," tutup Salim.