Bisnis.com, JAKARTA - Kopi bisa menjadi pilihan yang mudah ketika merasa lelah dan membutuhkan tambahan energi. Namun, terlalu banyak mengkonsumsi kopi dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita, terutama saat menstruasi.
Kopi dikenal akan khasiatnya untuk melawan rasa kantuk sekaligus penambah energi.
Kopi juga menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan seperti menjaga kesehatan jantung dan mencegah diabetes tipe 2. Namun, perlu diingat manfaat ini hanya bisa didapatkan jika dikonsumsi dengan jumlah yang pas.
Konsumsi kopi dengan jumlah yang tidak sesuai takaran dan dosis, akan memberikan dampak yang buruk terlebih pada wanita, saat periode menstruasi.
Meskipun tidak mempengaruhi gejala, tetapi kopi atau kafein jenis apapun itu dapat memperburuk ketidaknyamanan dan masih banyak lagi dampak yang diberikan.
Selengkapnya, simak beberapa fakta soal minum kopi berdampa buruk saat menstruasi
1. Gejala PMS Akan Tetap Sama
Tidak ada bukti nyata menghubungkan asupan kafein dengan gejala PMS yang meningkat.
Merujuk pada studi prospektif tahun 2016 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition membuktikan, asupan kafein tidak berhubungan dengan gejala PMS sehingga tidak perlu menghindarinya selama menstruasi.
Penelitian ini sampai pada kesimpulan dengan mengevaluasi hubungan antara total asupan kafein, kopi dan teh dengan perkembangan PMS dalam studi prospektif Nurses' Health Study II.
2. Durasi Haid Akan Tetap Sama, atau Bahkan Bisa Lebih Pendek
Studi cross-sectional tahun 2022 yang diterbitkan di BMC Women's Health justru menyatakan kafein tidak memengaruhi jangka waktu menstruasi seseorang.
Baca Juga Bolehkah Keramas Saat Menstruasi? |
---|
Peneliti menyatakan bahwa peminum kopi cenderung mengalami siklus menstruasi yang lebih panjang. Artinya, meminum kopi tidak berpengaruh pada lamanya siklus seseorang atau bahkan bisa memperpendek durasinya.
3. Terlalu Banyak Kafein Dapat Memperparah Ketidaknyamanan Menstruasi
Gejala yang dialami banyak wanita selama menstruasi adalah perubahan suasana hati, termasuk rasa cemas dan menangis.
Selain itu, kafein merangsang sistem saraf simpatik dan memicu pelepasan adrenalin.
Minum terlalu banyak kafein dapat memperparah beberapa ketidaknyamanan yang mungkin dialami selama siklus menstruasi seperti gelisah, menyebabkan masalah tidur, peningkatan detak jantung, diare dan meningkatkan keasaman lambung.
4. Kafein Dapat Menyebabkan Dehidrasi
Dalam periode menstruasi, menjaga tubuh tetap hidrasi adalah hal yang penting.
Jika tubuh kekurangan cairan saat menstruasi, maka tingkat energi akan rendah , kembung dan bahkan kram menstruasi yang parah.
Dalam kondisi ini, mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan lebih sering buang air kecil sehingga kehilangan cairan penting.
5. Kafein dapat Mengurangi Penyerapan Nutrisi
Sangat penting bagi setiap wanita untuk mendapatkan jumlah nutrisi yang tepat selama menstruasi. Hal ini membantu menghindari gejala yang tidak diinginkan dan membuat siklus bulanan lebih mudah ditangani.
Dalam hal ini kafein bisa berperan sebagai diuretik, apalagi bila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil, hal ini dapat menyebabkan kehilangan nutrisi penting melalui urin.
Alasan lain untuk mengurangi konsumsi kafein selama menstruasi adalah konsumsi kafein yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan dengan menghalangi penyerapan zat besi. Hal ini terutama berlaku jika banyak minum teh dan kopi, karena mengandung sejenis polifenol yang disebut tanin, yang juga menghalangi penyerapan dan penyimpanan zat besi dalam tubuh. (Maria Elfika Simplisia)