Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan mental menjadi perhatian masyarakat belakangan ini. Tak hanya sekadar depresi, perubahan perilaku seperti perilaku makan atau menimbun barang juga bisa menjadi salah satu dampak dari gangguan mental.
Melansir Mayo Clinic, hoarding disorder atau gangguan penimbunan adalah kesulitan untuk membuang atau berpisah dengan harta benda secara terus menerus, karena yakin bahwa barang tersebut perlu disimpan.
Dalam kasus ini, penderitanya kemungkinan merasa tertekan saat memikirkan atau diminta untuk membuang barang tersebut. Penderintanya akan secara bertahap menyimpan atau mengumpulkan sejumlah besar barang, berapapun nilai sebenarnya.
Gangguan penimbunan sering kali membuat penderitanya harus hidup di tempat yang sempit dengan jalur membelah barang-barnag yang ditimbunnya.
Meja dapur, wastafel, kompor, meja, tangga, dan semua permukaan lainnya biasanya dipenuhi barang. Padahal barang-barang tersebut mungkin tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan tujuannya.
Misalnya, karena banyak tumbukan barang di dapur, dapur tersebut tidak bisa lagi digunakan sebagai tempat memasak. Tidak ada lagi ruang di rumah yang sesuai dengan fungsinya, bahkan bisa menyebar ke ruang tidur, garasi, hingga halaman rumah.
Gangguan penimbunan berkisar dari kasus yang ringan hingga berat. Dalam beberapa kasus, penimbunan mungkin tidak berdampak banyak pada kehidupan penderintanya, sementara dalam kasus lain hal itu sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka.
Orang dengan gangguan penimbunan mungkin tidak menganggapnya penyakitnya sebagai suatu masalah, sehingga untuk mengajak mereka melakukan pengobatan bisa menjadi suatu tantangan.
Namun, penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan dengan melakukan perawatan intensif, untuk memahami bagaimana keyakinan dan perilaku penderintanya dapat diubah sehingga bisa menjalani hidup yang lebih nyaman, aman, dan menyenangkan.
Gejala Gangguan Penimbunan
Gejala pertama dari gangguan penimbunan sering kali muncul pada masa remaja hingga dewasa awal. Penderitanya akan mulai mendapatkan dan menyimpan terlalu banyak barang, lambat laun mereka akan menumpuk barang-barang dan membuat satu ruangan berantakan dan kesulitan membuang barang-barang tersebut.
Seiring bertambahnya usia, mereka terus mendapatkan barang-barang lainnya yang kemudian ingin disimpan tapi tak punya ruangan lagi untuk menyimpan barang tersebut.
Pada usia paruh baya, kekacauan bisa menjadi sangat berat karena gejalanya menjadi lebih parah dan semakin sulit diobati.
Masalah penimbunan secara bertahap berkembang seiring berjalannya waktu dan cenderung menjadi perilaku pribadi. Apabila semakin parah, para penderintanya akan mulai menghindari keluarga, teman, atau bahkan petugas perbaikan di rumah karena mereka takut ketahuan oleh orang lain.
Gejala gangguan penimbunan termasuk berikut ini:
1. Mendapatkan dan menyimpan terlalu banyak barang yang tidak diperlukan saat ini dan tidak mempunyai ruang untuk menyimpannya.
2. Kesulitan terus menerus untuk membuang atau berpisah dengan barang-barang, terlepas dari berapa nilai barang tersebut.
3. Merasa perlu menyimpan barang-barang ini dan merasa kesal ketika memikirkan untuk membuangnya.
4. Mengumpulkan barang-barnag hingga menjadi sampah hingga tidak dapat menggunakan ruangan.
5. Bermasalah dengan perencanaan dan penataan.
Menderita gangguan penimbunan, barang biasanya disimpan karena:
1.Yakin barang-barang ini unik atau akan membutuhkannya suatu saat nanti.
2. Merasa terhubung secara emosional dengan benda-benda yang dikumpulkan karena membuat penderitanya mengingat masa-masa bahagia, mewakili orang atau hewan peliharaan tercinta.
3. Merasa aman dan nyaman ketika dikelilingi oleh berbagai barang yang tak disimpan secara emosional.
4. Tidak ingin menyia-nyiakan barang tersebut.
Gangguan penimbunan berbeda dengan orang yang mengoleksi sesuatu atau kolektor. Orang yang memiliki hobi koleksi, seperti perangko atau model mobil, mereka akan dengan cermat mencari barang tertentu, mengaturnya, dan memajang koleksinya. Koleksinya bisa banyak, tetapi biasanya tidak berantakan.
Selain itu, menjadi kolektor umumnya tidak menyebabkan kesuitan dan masalah fungsi dari ruangan yang merupakan bagian dari gangguan penimbunan.