Penggunaan air purifier dengan HEPA Filter diklaim dapat menekan risiko penularan Covid-19 di dalam ruangan/Rehva.eu
Health

Simak Efektivitas Air Purifier, Mampukah Cegah Dampak Buruk Polusi?

Redaksi
Kamis, 24 Agustus 2023 - 20:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan polusi di dunia dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menggunakan teknologi. Air purifier merupakan salah satu teknologi yang dapat memberiskan udara.

Air purifier biasanya dirancang untuk menyaring partikel dan gas. Namun, adapun air purifier yang dapat menyaring banyak hal, seperti gas, bahan kimia, atau bau. Air purifier umumnya bekerja dengan cara yang sama.

Alat ini menggunakan kipas angin untuk mengalirkan udara melalui satu atau lebih filter, menjebak berbagai kontaminan, lalu menyirkulasikan kembali udara bersih ke dalam ruangan. Berat air purifier bervariasi, tetapi biasanya dapat dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain. Biasanya air purifier diletakkan di lantai, meja, bisa dipasang di dinding, dan bahkan ada versi wearable dan desktop.

Polusi yang semakin parah membuat perusahaan bersaing menghasilkan air purifier yang berkualitas. Menurut laporan yang diterbitkan di Grand View Research, ukuran pasar air purifier secara global diperkirakan mencapai US$13,97 miliar pada 2022. Air purifier diperkirakan akan meningkat pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,3% dari tahun 2023 hingga 2030.

Selain karena faktor polusi, peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan, peningkatan standar hidup, dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, diperkirakan akan mendorong industri ini. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa teknologi HEPA paling efektif dalam menangkap partikel berbahaya di udara.

Asia Pasifik mendominasi industri ini pada 2022 dan menyumbang pangsa maksimum sebesar 42,6% dari keseluruhan pendapatan. Industri global sangat kompetitif karena kehadiran produsen multinasional, regional, atau lokal. Perusahaan-perusahaan di industri ini menawarkan berbagai macam air purifier yang dijual melalui berbagai saluran.

Lalu, bagaimana keefektivitasan teknologi ini?

Dilansir dari Live Science, efektivitas alat pembersih udara bervariasi tergantung pada jenis filternya dan polutan yang ada di ruangan. Tidak ada alat pembersih udara yang dapat menangkap semua polutan dan partikel yang mengalir melalui ruangan.

Beberapa mesin memiliki filter yang dapat disedot atau dicuci, sedangkan mesin lainnya menggunakan filter sekali pakai yang harus Anda ganti secara berkala.

Jenis air purifier ada yang menggunakan ionizer sebagai pengganti filter untuk menciptakan muatan statis di sekitar partikel sehingga secara efektif mengurangi jumlah partikel yang bersirkulasi di udara. Pastikan mesin ionisasi tidak menghasilkan ozon karena dapat mengiritasi paru-paru dan semakin memperparah gejala asma.

Adapun air purifier yang menggunakan filter sinar ultraviolet (UV) yang mengklaim dapat menghancurkan kotoran biologis seperti bakteri atau spora jamur. Namun, Anda perlu menyadari bahwa beberapa bakteri resisten terhadap sinar UV.

Jadi, air purifier yang bekerja menyaring beberapa partikel polutan dari udara, alergen seperti tungau debu atau bulu hewan peliharaan tidak dapat ditangkap saat menempel di furnitur atau karpet. Lalu, hanya ada sedikit indikasi bahwa produk tanpa filter karbon dapat menghilangkan polutan gas yang mungkin terakumulasi dari cat atau produk pembersih. (Salma Permata Dewi)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro