Bisnis.com, JAKARTA - Serangan jantung pada orang dewasa muda relatif lebih jarang terjadi dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua. Walaupun jarang, bukan berarti kondisi ini tidak perlu menjadi perhatian lebih.
Dilansir dari Times of India, henti jantung selalu dilihat sebagai masalah usia tua sehingga kaum muda tidak memperhatikan tanda-tanda awal.
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan banyak mengonsumsi makanan olahan membuat mereka rentan terhadap kondisi ini.
Gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan rutin setelah usia 25 tahun, dan memperhatikan tanda peringatan halus adalah beberapa langkah untuk mencegah henti jantung.
CDC melaporkan bahwa setiap tahun di AS, hampir ada 2.000 orang di bawah usia 25 tahun meninggal karena serangan jantung mendadak.
Menurut WHO, hampir 18 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular setiap tahunnya, dan kematian terbesar terjadi karena serangan jantung.
Tanpa peringatan sebelumnya, individu yang terkena henti jantung akan jatuh pingsan, kehilangan kesadaran, dan berhenti bernapas secara normal.
Petunjuk seperti pingsan yang tidak dapat dijelaskan, rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, atau riwayat henti jantung dalam keluarga dapat menjadi tanda bahaya yang potensial.
Dilansir dari Healthy Children, serangan jantung mendadak (SCA) adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa yang terjadi akibat hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan tak terduga yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan kolaps. SCA bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dalam beberapa menit.
Kelangsungan hidup di luar rumah sakit bergantung pada orang-orang terdekat yang menelepon bantuan dan menolongnya dengan tanggap darurat yang cepat seperti menggunakan CPR dan defibrillator otomatis.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), ada gejala tertentu yang akan dialami seseorang selama satu jam sebelum henti jantung. Namun, masih sedikit bukti yang menunjukkan bahwa setiap orang yang mengalami serangan jantung akan mengalami gejala-gejala ini.
Gejala-gejala yang disebutkan oleh NHLBI dapat meliputi sesak napas, kelelahan, sakit punggung, gejala mirip flu, sakit perut, mual, dan muntah, sakit dada, pusing atau pingsan, dan detak jantung berdebar kencang.
Dilansir dari AED Leader, penyebab paling umum serangan jantung mendadak pada orang muda adalah penyakit jantung bawaan atau sejak lahir. mengetahui faktor risiko dan gejala umum masalah jantung dapat membantu orang dewasa muda untuk mengambil tindakan untuk mencegah kematian jantung mendadak.
Berikut beberapa penyebab potensial serangan jantung pada orang usia muda.
1. Faktor genetik dan keluarga
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau gangguan kardiovaskular dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung pada usia muda. Beberapa kondisi genetik yang dapat meningkatkan risiko meliputi hiperkolesterolemia familial atau kadar kolesterol tinggi yang diwariskan, hiperlipidemia familial kombinasi, dan sebagainya.
2. Kardiomiopati hipertrofik
Biasanya diwariskan dan sering tidak terdiagnosis. Sel-sel otot di ruang bawah jantung yang disebut ventrikel menebal. Hal ini dapat menyebabkan irama jantung tidak normal, terutama saat berolahraga. Jenis kardiomiopati pediatrik lainnya mungkin juga berperan.
3. Kelainan arteri koroner
Cacat pada cara arteri koroner terhubung ke jantung dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke otot jantung saat berolahraga dan menyebabkan serangan jantung. Orang-orang muda dengan kelainan arteri koroner biasanya dilahirkan dengan penyakit ini, tetapi mungkin tidak merasakan gejala apa pun sampai mereka dewasa.
4. Aritmia primer
Pada orang dengan struktur jantung normal, serangan jantung mendadak terkadang dapat disebabkan oleh kondisi genetik yang tidak terdiagnosis yang memengaruhi impuls listrik jantung. Misalnya, Sindrom QT panjang yang merupakan kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan irama jantung menjadi cepat dan kacau dan Sindrom Wolff-Parkinson-White , yakni jalur listrik ekstra di jantung menciptakan jalan memutar yang dapat membuatnya memompa dengan sangat cepat.
5. Miokarditis
Miokarditis biasanya dipicu oleh infeksi yang berarti dinding jantung meradang. Sebagian besar kasus miokarditis pada anak-anak terjadi ketika virus seperti enterovirus masuk ke jantung. Ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur atau parasit, dan reaksi alergi terhadap beberapa obat.
6. Sindrom Marfan
Penyakit jaringan ikat ini dapat menyebabkan robeknya pembuluh darah aorta jantung. Orang yang lahir dengan kondisi tersebut cenderung tinggi dan memiliki lengan yang panjang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
7. Commotio Cordis
Ini disebabkan oleh pukulan ke dada langsung di atas jantung pada titik-titik tertentu dalam siklus detak jantung. Commotio cordis bisa terjadi pada anak-anak dengan hati yang sepenuhnya normal. Commotio cordis lebih sering terjadi pada olahraga dengan objek proyektif seperti bisbol dan hoki es.
Adapun langkah-langkah ini untuk membantu mencegah kemungkinan henti jantung pada kaum muda berikut ini.
- Berbincang dengan ahli medis tentang berbagai kemungkinan pemeriksaan. Risiko dapat dikurangi secara signifikan dengan deteksi dini terhadap potensi bahaya.
- Ketersediaan defibrilator dapat mencegah kematian jantung mendadak. Alat ini dapat mengembalikan irama jantung yang teratur selama keadaan darurat dengan menggunakan kejutan listrik.
- Mempelajari teknik penting penyelamatan nyawa seperti CPR memungkinkan reaksi yang cepat dan efisien, bahkan di gedung sekolah dan tempat olahraga.
- Melihat gejala peringatan dan mendapatkan bantuan medis dapat menyelamatkan nyawa. (Salma Permata Dewi)