Ilustrasi rekan kerja di sebuah kantor yang paling diminati dan gaji menggiurkan. Dok. Freepik
Relationship

Ini 8 Tips Berkembang di Dalam Komunitas

Sabina Arla Yogandini
Jumat, 12 Mei 2023 - 17:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunitas untuk berkembang. Ketika bersosialisasi, manusia akan berbagi pengetahuan dan persahabatan yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan hidup yang berat. 

Namun, hal itu tidaklah mudah karena adanya konflik, perselisihan, dan permusuhan yang mungkin akan dihadapi. Segala sesuatu tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Jika seorang bersikeras agar segala sesuatu berjalan sesuai keinginan, orang akan cenderung menjadi egois dan kemungkinan besar akan diabaikan oleh orang lain. 

Akan tetapi, jika terus-menerus tunduk pada tekanan dari orang lain,  justru akan membuat seseorang kehilangan individualitasnya. Jika Anda ingin berkembang, Anda harus memperhitungkan tidak hanya apa yang Anda inginkan secara egois, tetapi juga kepentingan orang lain dan komunitas Anda.

Simak cara untuk berkembang bersama komunitas: 

1. Identitas dan tujuan bersama

Prinsip pertama adalah berbagi kesamaan dengan orang-orang dalam kelompok Anda. misalnya, dengan membantu anggota kelompok untuk mengetahui dan mengekspresikan bagaimana tujuan yang mereka pilih tercermin dalam kelompok dan aktivitasnya karena hal itu merupakan langkah yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. 

2. Menyeimbangkan manfaat dan kontribusi

Anda mungkin pernah menghadapi situasi dalam sebuah kelompok yang dimana beberapa anggota diperlakukan secara tidak adil atau mungkin para pemimpin yang mendapatkan semua keuntungan, sedangkan anak buah atau karyawan lainnya yang justru melakukan semua  pekerjaan. Jika ya, Anda tahu betapa beracunnya hal tersebut bagi semua orang yang terlibat. 

Prinsip kedua adalah peduli terhadap kesetaraan untuk memastikan bahwa orang-orang dalam kelompok Anda mendapatkan manfaat yang sesuai dengan kontribusi mereka. Jika Anda seorang pemimpin kelompok, Anda harus memberikan contoh untuk saling bekerjasama dengan sesama anggota.

3. Pengambilan keputusan yang adil dan inklusif

Prinsip ketiga adalah memberikan suara kepada orang-orang tentang bagaimana keputusan dibuat. Dengan demikian, orang akan lebih termotivasi untuk berusaha dan tidak terlalu tertekan dalam prosesnya.

4. Memantau perilaku yang disepakati

Tidak ada aturan atau pedoman yang dapat bermanfaat bagi siapa pun jika tidak diikuti. Oleh karena itu, penting untuk memantau perilaku yang telah disepakati. Orang akan bertindak lebih prososial ketika mereka tahu bahwa orang lain memperhatikannya. Namun, perlu diperhatikan juga agar pemantauan tidak dilakukan secara berlebihan.

5. Menanggapi perilaku

Ketika seseorang bertindak melampaui batas, penting untuk menangani situasi tersebut dengan cara yang baik. Misalnya, ketika seseorang memiliki kebiasaan telat, Anda dapat berbicara dengan orang tersebut dengan baik-baik sebelum mempertimbangkan tindakan yang lebih keras. Demikian pula, ketika seseorang bekerja melebihi tanggung jawabnya, mereka berhak mendapatkan penghargaan yang sesuai.

6. Penyelesaian konflik yang cepat dan adil

Jika Anda dihadapkan oleh suatu konflik, ada baiknya untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tidak menundanya karena hal itu dapat memperburuk situasi. Jika Anda ingin bekerja sama dalam kelompok, Anda harus bisa membicarakan hal-hal yang sulit dan melakukannya kapanpun diperlukan. 

7. Kewenangan untuk mengatur diri sendiri

Kewenangan untuk mengatur diri sendiri adalah kemampuan sebuah kelompok untuk mengatur urusannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak luar. Ini bukan tentang kebebasan individu, melainkan kebebasan kelompok. Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat bisnis atau asosiasi koperasi, cobalah untuk memberdayakan komite atau kelompok kerja, tanpa melakukan manajemen mikro.

8. Kolaborasi dengan kelompok lain

Tidak ada kelompok yang berdiri sendiri. Agar dapat berfungsi secara efektif, sebuah kelompok harus beroperasi dalam komunitas yang lebih besar. Perlu juga untuk mempertimbangkan kepentingan kelompok lain dan bekerja sama dengan cara yang kolaboratif. Sebagai contoh, bisnis yang dapat bekerja sama dengan bisnis lain akan lebih mungkin mencapai keberhasilan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro