Bisnis.com, JAKARTA - Nama salah satu celebrity chef Indonesia, Arnold Poernomo tengah disorot publik, sebab dia akan bertanggungjawab untuk menyiapkan sajian bagi para delegasi KTT Asean 2023 di Labuan Bajo.
Sebelumnya, chef Arnold juga telah dipercaya menjadi juru masak untuk gala dinner KTT G20.
Gala dinner itu sendiri dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yul.
Kisah sukses Chef Arnold dimulai sejak kecil, tepatnya saat kisaran usia 3 atau 4 tahun, di mana dirinya sudah ikut membantu ibunya berjualan kue keliling di Surabaya.
"Nyokap gue dulu bawa rantangan di universitas, jual kue dan roti gitu. Gue ingat nemanin nyokap dulu naik becak. Kalau enggak salah umur 3 atau 4 tahun," kata Arnold, dikutip dari YouTube Boy William, Minggu (07/5/2023).
Dirinya juuga menceritakan, sang Ayah sendiri sempat memulai mendirikan bisnis restoran di Surabaya.
“Mama itu asal Rote NTT, tapi besar di Kupang. Sementara, papa asli Surabaya. Bareng mama, mereka berdua buka restoran steakhouse di Surabaya,” katanya dikutip dari Youtube Hermanto Tanoko.
Sayangnya, restoran yang dibangun kedua orang tuanya mengalami kebangkrutan beberapa kali, karena salah partner dan ada krisis moneter 1998.
“Posisinya Papa Mama punya utang di bank gitu,” jelasnya.
Sampai akhirnya, kedua orang tuanya pun mulai mengurus izin dengan mencari bantuan keluarganya di Australia. Hal ini yang membuat Arnold pindah ke Sydney bersama keluarganya, dia menghabiskan masa sekolahnya di sana.
Chef Arnold mengaku tak pernah mengikuti sekolah masak sejak dulu karena tak punya uang. Bahkan, dia mulai berkarier di dunia kuliner sejak usia 14 tahun, lantaran keterbatasan ekonomi sang keluarga.
“Papa Mama kan enggak kasih uang karena enggak ada uang, nah pas saya lewat di jalan dekat sekolah, saya lihat ada restoran. Yasudah saya apply dan bekerja sebagai kitchen hand,” tambah Arnold.
Dirinya mengakui, meski pekerjaannya saat itu hanya membersihkan dapur dan mencuci piring, dia tetap melakoni pekerjaannya dengan tekun dan berhasil membangkitkan minatnya untuk bekerja di bidang kuliner.
Dari pengalamannya yang bekerja selama tiga tahun tersebut, Arnold berhasil mempelajari beberapa teknik memasak. Dia pun mengakui bahwa talentanya ia pelajari secara otodidak dan tidak melalui pendidikan khusus.
Setelah menghabiskan masa kecilnya di Sydney, Australia, Arnold pun memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk bekerja di sebuah restoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Jadi juri Masterchef
Namanya semakin melejit sejak ia diundang sebagai tamu di acara Master Chef musim kedua dalam episode Pro Chef Challenge. Sosoknya pun langsung menyedot perhatian publik.
“Awal mulanya, saya waktu itukan urus restoran di Jakarta Kuningan, eh ternyata Cher Juna bikin restoran di seberang, dan dia nawarin saya untuk jadi juri, tahun 2013. Setelah beberapa seleksi ya akhirnya terpilih,” ungkapnya.
Kesuksesan Arnold turut mengantarkannya menjadi salah satu dari deretan daftar anak muda terkaya versi Forbes dalam Under 30 Forbes Asia.
Bahkan, hal tesebut membuka jalan bagi Arnold untuk membuka resejumlah restoran mulai dari Indonesia hingga ke Australia dan yang terbaru akan membuka cabang di Melbourne.
