1. Destinasi bebas batasan
Perjalanan internasional akan menjadi lebih mudah karena negara-negara melonggarkan persyaratan masuk mereka. Destinasi seperti Australia dan Selandia Baru akan segera dibuka kembali untuk turis setelah dua tahun hampir tutup total.
China, Bhutan, Jepang, Hong Kong, Malaysia, Mongolia, dan Taiwan bisa memakan waktu lebih lama, tetapi pada Desember 2021, Fiji akhirnya membuka kembali perbatasannya untuk internasional. Vietnam memulai proses mengizinkan orang luar dengan dimulainya kembali penerbangan ke AS pada akhir tahun lalu.
2. Reboot jarak jauh
Meskipun banyak pakar industri percaya bahwa akan membutuhkan setidaknya dua tahun lagi bagi penerbangan global untuk kembali ke tingkat pra-pandemi, penerbangan jarak jauh mengalami kebangkitan. Sejalan dengan dimulainya kembali pariwisata pada November 2021 untuk wisatawan ke Amerika Serikat.
3. Retret pengembangan pribadi
Banyak orang yang melakukan perbaikan diri, berhenti dari pekerjaan mereka dan mencari jalur karier baru. Segala macam retret pengembangan pribadi bermunculan di seluruh dunia, dari Aerial BVI di British Virgin Islands, yang berfungsi sebagai 'inkubator untuk transformasi positif', hingga hotel Heartbreak di Norfolk, yang membantu wanita mengatasi kehilangan cinta.
4. Ekspedisi ekstrim
Ada beragam ekspedisi ekstrem ke luar negeri. Misalnya, Black Tomato menawarkan safari bersepeda quad dari Okavango Delta di Botswana ke Makgadikgadi Salt Pans; Secret Compass mengorganisir petualangan abseiling di Venezuela dan treks melalui Koridor Wakhan di Afghanistan.
5. Kemewahan lengkap
Perjalanan hari ini mahal dan rumit karena semua tes Covid dan dokumen yang harus Anda lakukan, jadi memesan resor lengkap adalah cara yang tepat. Semakin banyak properti kelas atas yang merangkul masa inap lengkap. Di Hawaii, Sensei Lana'i, A Four Seasons Resort memiliki konsep kesehatan lengkap, sementara Siyam World di Maladewa, yang dibuka pada Oktober 2021, mencakup segalanya.