3. Penyalin Cahaya
Film drama thriller karya sutradara Wregas Bhanuteja ini masuk dalam program kompetisi utama New Current dan tayang perdana di Busan International Film Festival pada 8 Oktober 2021.
Penyalin Cahaya bercerita mengenai Sur yang harus kehilangan beasiswanya lantaran dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Sementara itu, Sur sendiri lupa dengan apa yang terjadi pada dirinya. Kala itu, ia hanya ingat bahwa dirinya datang ke pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya.
Sur kemudian meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya sekaligus seorang tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
4. Laut Memanggilku
Lewat Laut Memanggilku, Tumpal Tampubolon berhasil memenangkan penghargaan Film Pendek Terbaik Asia (Sonje Award) di ajang Busan Internasional Film Festival (BIFF) 2021.
Film ini berkisah tentang Sura, anak nelayan yang hidup sebatang kara. Suatu hari, Sura menemukan sebuah boneka di pantai. Ia lalu menjadikan boneka itu sebagai kawan dan pengganti orang tuanya. Namun, kebahagiaan Sura terancam oleh Argo yang mana ingin merenggut boneka dari tangannya.
5. Dear to Me
Dear to Me adalah film pendek bertema LGBT karya Monica Vanesa Tedja. Film tersebut sebetulnya merupakan tugas akhirnya dalam program magister jurusan penyutradaraan film di Konrad Wolf Film University of Babelsberg, Jerman.
Ia bercerita tentang seorang warga negara Indonesia bernama Tim yang sedang berlibur bersama orang tuanya di sebuah pulau terpencil. Di pulau itu, penduduk setempat mempercayai, jika seseorang melihat rusa, dia akan bertemu jodohnya. Tim yang masih melajang, lalu berharap bisa melihat rusa yang dimaksud untuk membahagiakan orang tuanya.
Lepas dari itu, selain berkesempatan diputar secara premier di Festival Film Locarno, Dear to Me juga memperoleh penghargaan di First Step Awards 2021 sebagai Best Short and Animated Film.