Bisnis.com, SOLO - Perkembangan minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata mengalami pergeseran sejak satu setahun terakhir.
Informasi tersebut disampaikan Dicky Sumarsono selaku Founder & CEO Azana Hotels & Resorts dalam keterangannya kepada Bisnis.
Dikatakan Dicky, pandemi tidak hanya mempengaruhi aktivitas masyarakat dalam keseharian. Sebab, perkembangan pariwisata juga diketahui mulai terjadi pergeseran.
Salah satu faktor yang mempengarui pergeseran itu karena belum bebasnya wisatawan domestik untuk berlibur ke luar negri. Kondisi itu menyebabkan wisatawan mulai mengubah tempat tujuan wisata mereka ke banyak daerah yang ada di Indonesia.
Menurut hasil survey Jakpat pada November 2021 lalu, disebutkan wisata alam jadi aktivitas favorit bagi masyarakat Indonesia yang berencana menghabiskan waktu liburan akhir tahun.
Sebenyak 69 persen responden atau mayoritas mengatakan wisata alam menjadi pilihan liburan pada akhir tahun nanti. Disusul wisata kuliner sebagai pilihan favorit kedua dengan suara 62 persen responden, kemudian mendatangi taman hiburan dengan 47 persen responden.
Hotel yang mengandalkan suasana alam, kata Dicky, akan menjadi favorit baru, termasuk konsep glamping yang mulai marak dibangun di beberapa daerah yang berada di sekitar hutan, pegunungan, dekat persawahan, dan sekitar pantai.
"Saya yakin konsep villa dan glamping tidak akan mengambil pasar hotel building yang sudah ada, namun ini merupakan pasar baru yang muncul dari non user yang sebelumnya tidak melirik hotel sebagai tempat wisata, sekarang menjadi user dengan market size yang semakin besar jumlahnya," terang dia.
Terkait dengan hal itu, pihaknya telah melakukan explorasi dan riset cukup mendalam terhadap konsep dan pasar di segmen ini untuk bisa menemukan produk yang tepat dengan customer yang tepat untuk mencapai keseimbangan baru di dalam ekosistem bisnis yang dijalankan.
Azana Hotels & Resorts, lanjut dia, baru saja menyiapkan konsep glamping berbentuk villa mewah di lokasi outdoor berbasis alam dengan udara segar. Dengan konsep itu diharapkan dapat menghadirkan pengalaman baru dalam menginap di hotel di tengah alam, dengan spirit NEWA (Nature, Eco, Wellness, Adventure).
"Azana Essence menghadirkan pengalaman menginap baru yang mengoptimalkan pesona alam yang tenang dan segar. Azana Essence merupakan pilihan terbaik untuk group outing, pasangan muda yang ingin staycation, millennial, corporate, dan mereka yang sangat menyukai petualangan," jelasnya.
Lokasi Azana Essence difokuskan berada di Kawasan alam berudara bersih. Pihaknya juga akan mengoperasionalkan Azana Essence di tahun 2022 di Sarangan, Pasuruan, Kopeng, Karangpandan, dan beberapa area yang ada di kota Batu Malang.
"Saat ini kita memang harus mengeksplorasi berbagai peluang, menangkap peluang bisnis baru, intuisi bisnis harus selalu terasah, selalu membangun momentum secara optimal, dan bisa mengantisipasi segala kebutuhan customer, serta bisa menyajikan solusi untuk customer," lanjutnya.
Sejak September 2021 hingga sekarang, dijelaskannya, masyarakat memiliki pertimbangan khusus dalam memilih tempat liburan, salah satu pertimbangan paling popular adalah wisata dengan aktivitas luar ruangan.
Oleh karena itu, hotel-hotel di bawah Azana yang berlokasi di sekitar resort seperti Wonosobo, Tawangmangu, Magelang, Batu Malang pada Desember ini ditargetkan bisa meraih okupansi di atas 95 persen sedangkan untuk yang berlokasi di kota, ditargetkan mencapai okupansi rata-rata di angka 80 persen.
"Saya percaya, Indonesia itu demand marketnya sangat besar sekali dengan asset yang luar biasa yakni momentum. Dan tahun 2022 akan menjadi The Golden Moment of Hospitality Industry," tandasnya.