Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh situs perbandingan harga Inggris yakni comparethemarket.com, diketahui negara yang memiliki biaya internet termahal hingga termurah.
Berdasarkan daftar, diketahui bahwa Ethiopia memiliki biaya broadband paling mahal di dunia, dengan total biaya bulanan sebesar US$423,88 dolar, atau sebesar Rp6 juta per bulannya.
Selain itu, di urutan berikutnya adalah Uni Emirat Arab. Diketahui untuk biayanya sendiri sebesar £236 pound atau sekitar Rp4,5 juta rupiah.
Dilansir dari comparethemarket.com, hanya negara-negara di Afrika dan Timur Tengah yang menempati lima besar negara paling mahal untuk broadband. Hal ini diketahui dengan Qatar, Zimbabwe, dan Oman berada di posisi ketiga, keempat, dan kelima.
Selain itu, Amerika Serikat sendiri menempati di urutan ke-9, dengan rata-rata membayar sebesar US$66,13 Dolar tiap bulannya, atau sekitar Rp941 ribu rupiah.
Kemudian, diketahui juga dari daftar bahwa Ukraina menempati posisi dengan buaya termurah. Setiap bulannya, biaya bulan yang perlu dibayarkan adalah sekitar US$6,08 dolar, atau setara dengan Rp85,5 ribu per bulannya.
Lebih lengkapnya, berikut 10 negara teratas dengan biaya internet termahal per bulannya.
1. Etiopia — US$423,88 Dolar
2. Uni Emirat Arab — US$98,80 Dolar
3. Qatar — US$86.90 Dolar
4. Zimbabwe — US$80,27 Dolar
5. Oman — US$76,06 Dolar
6. Honduras — US$75,80 Dolar
7. Arab Saudi — US$69,73 Dolar
8. Islandia — US$68,48 Dolar
9. Amerika Serikat — US$66,13 Dolar
10. Guatemala – US$64,70 Dolar
Berikut 10 negara teratas dengan biaya internet termurah.
1. Ukraina — US$6.08 dolar
2. Rusia — US$6,91 dolar
3. Rumania — US$8.68 dolar
4. Moldova — US$10,10 dolar
5. India — US$10,29 dolar
6. Vietnam — US$10,70 dolar
7. Kazakstan — US$11,44 dolar
8. Bulgaria — US$12,03 dolar
9. Turki — US$12,52 dolar
10. Belarus — US$12,90 dolar
Dilansir dari Hypebeast, diketahui bahwa perusahaan mengatakan ada sekitar 4,66 miliar pengguna internet aktif di seluruh dunia, yakni hampir 60 persen dari populasi global.
Selain itu, CEO Nvidia juga mengatakan bahwa metaverse akan menghemat miliaran dolar perusahaan.