Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli merekomendasikan setelah pasien Covid-19 pulih, mereka harus mengganti sikat gigi mereka untuk mencegah penularan lagi.
Dikutip dari WHO Indonesia, para ahli mengatakan sikat gigi orang yang terinfeksi dapat membawa virus dan harus diganti setelah sembuh. Sikat gigi orang yang terinfeksi mungkin memiliki konsentrasi virus yang signifikan. Penggunaan produk yang sama secara terus-menerus dapat menyebabkan infeksi ulang dan kontaminasi pada produk lain
Para peneliti merekomendasikan desinfeksi sikat gigi harus menjadi bagian dari kebersihan mulut karena membantu mengurangi infeksi. Mereka juga menekankan bahwa sikat gigi dapat bertindak sebagai reservoir mikroorganisme yang dapat dengan mudah menularkan penyakit.
Sementara itu, dilansir dari India Today, dokter gigi berpandangan bahwa seseorang yang baru sembuh dari Covid-19 harus segera mengganti sikat giginya setelah sembuh, karena ini bukan sekedar digunakan untuk melindungi orang tersebut dari kemungkinan infeksi ulang tetapi juga dapat menyelamatkan orang lain yang menggunakan kamar kecil yang sama di rumah.
"Jika Anda atau siapa pun dalam lingkaran keluarga dan teman Anda telah tertular Covid-19, setelah pulih pastikan untuk mengganti sikat gigi, pembersih lidah, dan lain-lain. Karena, sikat gigi dapat menampung virus yang sebaiknya dibuang." Kata Dr Pravesh Mehra, Bedah Gigi HOD, Universitas Kedokteran Lady Hardinge, New Delhi.
Konsultan (Gigi), Rumah Sakit Super Spesialisasi Aakash Healthcare, mengatakan bahwa dia biasanya merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi dan pembersih lidah kepada siapa saja yang telah pulih dari flu musiman, batuk dan pilek. “Hal yang sama juga kami imbau kepada pasien Covid-19. Jika sudah terjangkit Covid-19, sebaiknya ganti sikat gigi dan pembersih lidah setelah 20 hari sejak gejala pertama muncul,” kata dr Bhumika Madan.
Ia menjelaskan, hal ini karena bakteri/virus yang menumpuk pada sikat gigi yang lama kelamaan diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.
“Sebagai pencegahan, kami meresepkan obat kumur betadine yang membantu mengurangi penumpukan virus atau bakteri di mulut. Jika obat kumur tidak tersedia, berkumur dengan air garam hangat juga berfungsi dengan baik. Selain itu, satu harus menjaga kebersihan mulut dan menyikat gigi dua kali sehari," kata dr Madan.
Pentingnya kebersihan mulut dan penggantian sikat gigi setelah sembuh dari Covid-19 dapat dipahami lebih baik setelah kita memahami bagaimana SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, menyebar.
Menurut WHO, virus ini terutama menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari mulut orang yang terinfeksi ketika mereka batuk, bersin, berteriak, berbicara, tertawa, dan lain-lain. Orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus, dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka tanpa membersihkan tangan.
Selain itu, virus juga ditemukan di udara yaitu setelah dilepaskan dari orang yang terinfeksi, virus dapat bertahan di udara selama beberapa waktu dan ditularkan. Transmisi akan lebih cepat di tempat ramai dan tempat dengan ventilasi yang buruk. Dengan latar belakang ini, sikat gigi dan pembersih lidah dari orang yang terinfeksi cenderung memiliki konsentrasi virus yang signifikan. Terus menggunakan produk yang sama dapat mengakibatkan infeksi ulang dan menginfeksi orang lain.
Jika ada anggota keluarga Anda yang terjangkit Covid-19, penting juga untuk tidak menyimpan perlengkapan mandi (sikat gigi, pembersih lidah, dan lainnya) secara bersama-sama karena dapat meningkatkan kemungkinan penularan. Para ahli juga menyarankan pasien Covid-19 untuk mengeringkan dan mendisinfeksi sikat gigi dan pembersih lidah mereka demi keamanan.
Studi Brasil Tentang Covid dan Sikat Gigi
Pada Januari tahun ini, para peneliti di Brasil melakukan penelitian untuk memahami dampak kebersihan mulut terhadap penularan Covid-19. Studi tersebut merekomendasikan bahwa sikat gigi desinfektan harus menjadi bagian dari kebersihan mulut karena akan membantu mengurangi infeksi.
Studi tersebut diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases dan menekankan bahwa sikat gigi dapat "bertindak sebagai reservoir mikroorganisme" yang dapat dengan mudah menyebarkan penyakit dari orang yang terinfeksi ke orang lain