Bisnis.com, JAKARTA - Panu menjadi penyakit kulit yang paling banyak muncul di masyarakat selama masa pandemi. Sebab, kesadaran orang-orang untuk membersihkan diri cenderung diabaikan.
Pityriasis Versicolor atau yang biasa disebut panu, merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur yang mengganggu pigmen kulit, sehingga menimbulkan bercak pada kulit.
Sibuknya meeting online dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersamaan dengan pekerjaan kantor, membuat orang lupa merawat kebersihan tubuh. Berikut gejala-gejala penyakit panu:
1. Perubahan Warna Kulit
Gejala awal yang bisa disebabkan oleh panu adalah munculnya perubahan warna kulit akibat infeksi jamur. Area kulit pada bagian punggung, dada, leher, dan lengan biasanya akan terlihat lebih gelap atau terang.
2. Gatal
Orang yang mengalami ini akan selalu merasa gatal pada bagian kulit tertentu. Kulit yang terasa kering juga sedikit bersisik juga bisa menjadi gejala seseorang terkena panu.
3. Bintik-bintik Pada Area Tertentu
Bintik-bintik yang tumbuh pada area yang mengalami diskolorasi mengalami kelambatan dan menyebabkan bercak yang nantinya akan timbul panu.
Perkembangan jamur Malassezia pada kulit menjadi penyebab utama seseorang terjangkit panu. Jamur ini akan menyebabkan masalah yang timbul secara perlahan dan abnormal. Jamur ini juga bisa tumbuh pada kulit yang sehat akibat dari beberapa faktor lainnya.
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang panu, antara lain:
a. Cuaca panas dan lembap.
b. Kulit berminyak.
c. Perubahan hormonal.
d. Sistem kekebalan tubuh melemah.
e. Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun.
f. Keringat berlebihan.
g. Riwayat panu dalam keluarga.
h. Lingkungan yang beriklim lembab dan hangat.
Jaga kebersihan sekeliling kita agar tidak lembap supaya tidak mudah untuk menjadi sarang bagi penyakit masuk. Masa pandemi seperti ini, kebersihan menjadi faktor penentu seseorang untuk bisa tetap sehat juga dengan menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.