Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI ke-3 pada 2010-2014 sekaligus ekonom seniot Prof. Dr. Emil Salim, M.A hari ini menjalani suntik vaksin untuk lansia di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta.
Emil Salim, M.A. yang berusia 91 tahun mengatakan tidak merasakan apa-apa saat disuntik.
“Saya tidak berasa apa-apa baru saja yang menggulung tangan baju udah disuruh turunkan lagi,” kelakarnya dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Selain Emil Salim, juga ada mantan Menteri Pertambangan dan Energi yang kini disebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Prof. Dr. Soebroto, M.A dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI ke-3 pada 2010-2014 Prof. Dr. Emil Salim, M.A untuk divaksinasi.
Prof. Soebroto yang kini berusia 93 tahun itu mengaku tidak sakit usai disuntik. Baginya terasa normal dan malah tambah bersemangat.
“Tidak sakit, terasa normal, tidak terasa sakit rasanya sekarang tambah semangat,” ungkap Soebroto.
Kementerian Kesehatan melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (BPPSDM) Kesehatan gelar vaksinasi massal selama 4 bulan. Vaksinasi dilakukan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta.
“Target vaksinasi lansia tiap hari ditargetkan 1000. Ini (vaksinasi massal) dimulai hari Senin tanggal 1 Maret 2021. Hari ini hari kelima Insya Allah akan berlangsung sampai 4 bulan kedepan,” kata Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Trisa Wahjuni Putri, Jumat (5/3).
Ia mengungkapkan sejauh ini tidak banyak Lansia yang batal divaksinasi, tidak sampai 5% dari total Lansia yang divaksinasi. Namun ada juga yang ditunda karena alasan tensi darah tinggi.
Namun demikian, kata Trisa, pihaknya sudah menyiapkan mini ICU bagi Lansia yang tensinya tinggi. Mereka diminta istirahat terlebih dahulu 30 menit nanti setelah itu ditensi ulang.
“Kita belum tahu tanda tekanan darah tinggi pada penerima vaksinasi kenapa. Makanya kalau ada yang tensinya tinggi kita tunda sebentar, istirahat 30 menit kemudian setelah itu ditensi lagi. Kalau memang sudah baik dilanjutkan prosedurnya ke vaksinasi,” ucap Trisa.