Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu jenis penyakit yang paling sering ditemukan pada korban meninggal pasien Covid-19 adalah penyakit jantung. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 beberapa bulan lalu mengatakan bahwa 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh dokter spesialis jantung Rien Afrianti dalam bincang BaBe 1 on 1 yang diselenggarakan dalam rangka Hari Jantung Sedunia yang diperingati beberapa hari lalu.
Rien menyebutkan bahwa Virus SARS-Cov-2 dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan penderita penyakit jantung memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat.
“Ini yang menyebabkan mereka lebih rentan terkena virus corona karena sistem kekebalan tubuhnya tidak yang tidak begitu kuat,” ujarnya, dalam bincang BaBe, Kamis (1/10/2020).
Meski demikian, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi. Rien mengatakan bahwa olahraga justru dapat membantu agar pasien yang sudah pernah mengalami serangan, terhindar dari serangan berulang.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para penderita penyakit jantung saat akan berolahraga. Berikut beberapa tips dari dokter Rien untuk mengukur kemampuan berolahraga bagi penderita penyakit jantung selama pandemi.
Pertama, lakukan olahraga berintensitas ringan dengan maksimal 150 menit perminggu atau intensitas sedang yaitu 75 menit per minggu
Kedua, perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga. Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia. Dalam olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50 persen hingga 70 persen dari jumlah maksimal, sedangkan intensitas ringan di bawahnya.
“Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan,” terangnya.
Ketiga, tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, yaitu memakai masker, jaga jarak minimal 1,5 meter, serta cuci tangan dengan sabun. “Dan yang terakhir yang tak kalah penting adalah tetap mengkonsumsi obat rutin untuk penyakit jantung,” tuturnya.
Sementara itu, Shelly Tantri, Senior Business Development Manager BaBe mengatakan, terdapat banyak informasi yang beredar mengenai cara penderita penyakit jantung menyikapi COVID-19. Dia berharap informasi yang disampaikan dokter spesialis jantung dalam acara bincang BaBe on 1 dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna.