Ada kemungkinan bahwa mutasi “G” dalam protein lonjakan virus corona baru memberinya semacam keuntungan yang dapat ditularkan daripada jenis virus lain. Varian ini bisa mengambil alih dunia dengan keberuntungan murni, bukan karena kesesuaian evolusi.
“Jika virus ini masuk ke populasi orang yang memiliki banyak konektivitas, pada dasarnya seperti fenomena penyebaran super, maka hanya karena itu lah virus itu berada dalam populasi dan menyebar sangat cepat,” kata Grubaugh.
Dia menjelaskan, mutasi ini bekerja karena adanya nasib baik untuk mendarat di Eropa, di mana wabah besar menginfeksi banyak orang. Dari sana virus itu mendarat di pusat kota New York yang terhubung secara global atau internasional.
Wabah di New York membuat banyak wabah di seluruh Amerika Serikat, termasuk banyak tempat di mana virus sekarang berkeliaran dan pada dasarnya sudah tidak terkendali, “Yang penting sekarang adalah terus memantau tempat-tempat tersebut,” imbuhnya.
Jika varian “G” terus mendominasi bahkan di tempat di mana kedua versi variannya hadir, itu mungkin merupakan tanda bahwa mutasi G memang memberikan virus keuntungan transmisi. Mutasi G614 adalah bagian dari sekelompok empat mutasi yang muncul bersamaan.
Hal tersebut menjadikan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada apa yang mungkin dilakukan terhadap tiga mutasi lainnya. Pekerjaan penting lainnya adalah menguji varian genetik pada hewan yang penularannya mirip seperti manusia.
Para ilmuwan saat ini sedang bekerja dengan sejumlah hewan seperti musang, hamster, dan kera, untuk mempelajari virus corona. Akan tetapi, mereka belum menetapkan hewan mana yang paling mewakili penyebaran manusia ke manusia.
Adapun, kabar baiknya adalah sejauh ini tidak ada bukti bahwa varian “G” menyebabkan penyakit yang lebih para daripada versi virus corona yang lain. Selain itu, mutasi tersebut juga tampaknya tidak berpengaruh terhadap proses pengembangan vaksin.
Akan tetapi, temuan menunjukkan bahwa penting bagi para ilmuwan untuk melacak mutasi virus saat menyebar. Ketika virus berinteraksi dengan semakin banyak sistem kekebalan, virus akan mengalami lebih banyak tekanan evoluasi dan dapat terus berubah.
“Kami telah melihat dalam waktu satu bulan, suatu bentuk virus tertentu yang dapat berubah dari yang sangat langka menjadi bentuk yang paling umum secara global. Itu bisa saja terjadi lagi dalam konteks sekarang,” kata Korber.
Sementara itu saran bagi masyarakat umum tetap tidak berubah. Masyarakat diminta agar menjaga jarak sosial, membersihkan tangan, dan mengenakan masker. Grubaugh menyebut mutasi virus saat ini tidak terlalu penting dibandingkan dengan upaya pencegahan yang dilakukan masyarakat.
“Ada begitu banyak hal lain yang lebih penting untuk dikhawatirkan saat ini daripada mutasi virus. Kami bahkan tidak bisa menangani pengujian, kami tidak memiliki langkah kontrol yang efektif sekarang. Jika kami terus membiarkan peluang bagi virus untuk memiliki inang baru, maka itu akan terus menyebar,” katanya.