Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa gen yang terkait dengan golongan darah tertentu dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 yang parah, hingga menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian.
Dilansir dari Live Science, Selasa (23/6) penulis penelitian menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, 50 persen lebih mungkin mengalami gejala Covid-19 yang parah dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Sebagai perbandingan, orang dengan golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala parah yang membutuhkan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Ilmuwan menemukan hubungan antara golongan darah dengan hasil gejala Covid-19 menggunakan studi genome-wide association. Mereka melihat perubahan huruf tunggal pada banyak gen dalam populasi yang besar sehingga peneliti bisa menentukan varian gen yang terkait dengan risiko penyakit.
Adapun, dua penelitian sebelumnya juga telah mengisyaratkan adanya kemungkinan hubungan antara golongan darah dengan faktor risiko Covid-19. Tim peneliti yang berbeda menemukan hasil yang mirip dengan penelitian terbaru ini.
Tim peneliti lain itu menemukan bahwa orang dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi terkena Covid-19 dibandingkan dengan golongan darah lain. Sementara golongan darah O menjadi yang paling kebal dari infeksi penyakit.
Adapun, penelitian terbaru mengidentifikasi dua wilayah dalam genom di mana varian genetik dikaitkan dengan kasus corona yang parah. Salah satu daerah yang diteliti adalah gen yang menentukan jenis darah seseorang.
Penelitian yang dirilis dalam New England Journal of Medicine itu mengambil genom dari 1.610 pasien Covid-19 dan lebih dari 1.300 donor darah yang sehat di Italia dan Spanyol. Mereka juga menganalisis lebih dari 8 juta perubahan huruf tunggal dalam kode DNA, yang disebut SNP.
U.S. National Library of Medicine menyatakan ada jutaan SNP yang tersebar di seluruh genom seseorang, dan kode itu dapat digunakan sebagai penanda untuk menemukan gen yang terkait dengan penyakit.
Penulis penelitian menunjuk wilayah genom yang dikaitkan dengan kegagalan pernapasan akibat Covid-19. Sinyal lain datang dari daerah yang juga merujuk pada kode golongan darah, memungkinkan mereka mengkonfirmasi potensi hubungan antara keduanya.
Wilayah lain yang diindentifikasi mencakup enam gen, beberapa di antaranya ialah yang berkaitan dengan reseptop ACE2 – yang dilaporkan menjadi target virus SARS-CoV-2. Gen yang lainnya ialah yang berinteraksi dengan sel kekebalan di paru-paru.
Francis Collins, direktur National Institutes of Health UK mengatakan bahwa tes genetik dan golongan darah seseorang ini mungkin menjadi sarana yang berguna untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko lebih besar terkena penyakit.
“Harapannya adalah bahwa temuan ini dan temuan yang lainnya yang terkait akan mengarah pada pemahaman yang lebih menyeluruh tentang biologi dari Covid-19,” katanya dalam sebuah pertanyaan, menanggapi penelitian anyar tersebut.
Namun demikian, para ahli menyatakan ada banyak faktor lain yang juga menentukan seberapa parah orang akan mengalami gejala penyakit Covid-19. Kondisi kesehatan yang mendasari seperti penyakit jantung, paru-paru kronis, dan diabetes sangat mungkin meningkatkan risiko gejala parah.