Produk make-up ditampilkan di salah satu toko kecantikan di Paris pada Jumat (22/6/2018)./REUTERS-Benoit Tessier
Fashion

Ketika Kecantikan Memasuki Era 4.0

Asteria Desi Kartika Sari
Selasa, 12 Februari 2019 - 17:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Industri kecantikan mengalami perkembangan pesat hingga saat ini telah memasuki era 4.0. Pada masa ini cantik versi media sosial tak bisa dihindari. Ekspektasi pasar pun dinilai memberi pengaruh paling tinggi terhadap pertumbuhan industri ini.

Presiden Direktur Miracle Aesthetic Clinic Group Lanny Juniarti mengatakan media sosial membawa atmosfer perubahan dalam kehidupan masyarakat, seperti mengubah perilaku, tuntutan, dan minat. Faktor tersebutlah yang melatarbelakangi terjadinya transformasi terhadap paradigma. Bahkan, hal tersebut dapat memunculkan tren baru dalam sebuah industri. “Bila dilihat beberapa tahun belakangan ini, konsumen mulai banyak menuntut hasil perawatan yang instan, seperti ingin wajah V Shape hingga tren anti anti-aging,” kata Lanny di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Keinginan memiliki tampilan wajah yang lebih baik dan cantik membuat beauty transformation menjadi tren yang populer. Lanny mengelompokkan tren tersebut ke dalam empat golongan, yakni beauty 1.0, konsep perawatan berfokus hanya pada sudut pandang dokter, atau penilaian dengan golden ratio. “Pada perawatan itu, sudut pandang dokterlah yang menentukan perawatan yang terbaik,” katanya.

Adapun beauty 2.0, Lanny melanjutkan masyarakat mulai menginginkan tampilan wajah sesuai dengan versinya sendiri. Bisa dibilang masyarakat mulai mengutarakan apa yang menjadi keinginannya kepada dokter, sehingga terjadi interaksi. Selanjutnya, beauty era 3.0, pada era tersebut tuntutan masyarakat semakin berkembang. Mereka tidak hanya sekadar ingin menyempurnakan tampilan tetapi juga ingin meningkatkan rasa percaya diri.

Selanjutnya, saat ini industri kecantikan telah memasuki era beauty 4.0. Pada era ini media sosial begitu mempengaruhi. Kriteria cantik pada individu menjadi lebih tinggi, tidak hanya sekadar cantik menurut pribadi namun pengakuan dari lingkungan.

“Memang sangat kompleks, tidak cukup hanya mempertimbangkan dari segi kecantikan fisik, karena orang butuh aktualisasi diri,butuh pengakuan, apresiasi atau penghargaan,” katanya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro