Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang Farida Rusnianah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (21/5/2018).
Pada kesempatan itu tim penguji "menguliti" disertasi berjudul Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Tempat Kerja untuk Peningkatan Kompetensi Pelayanan Komprehensif Berpusat pada Pasien bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Dan pada tahap akhir, tim penguji yang diketuai Suhendro, Lektor Kepala Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memberikan nilai sangat memuaskan. Farida kemudian dinyatakan Dekan FKUI Ari Fahrial Syam resmi menyandang gelar Doktor.
Dalam disertasinya, wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Indonesia Malang Raya ini memastikan bahwa penelitian yang dilakukannya merupakan yang pertama di Indonesia mengenai model pembelajaran dan penilaian berbasis tempat kerja (P2BTK).
Dia memaparkan, pengembangan butir indikator pelayanan komprehensif berpusat pada pasien telah melalui proses tahap demi tahap pengembangan instrumen. Diawali dengan studi kepustakaan, diterjemahkan dengan metode Brislin yang melibatkan ahli bahasa bilingual expert dari praktisi maupun pendidik serta diuji validitas reliabilitasnya.
Kemudian dimintakan pendapat para pakar sebagai validasi instrumen, sebelum diuji-cobakan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa instrumen adalah valid dan reliabel, sebagai instrumen penilaian.
Demikian juga instrumen CbD yang dibuat dan diuji-cobakan serta menjadi bagian dari penilaian model ini adalah instrumen yang pertama dikembangkan dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Perpaduan metode pembelajaran dengan modifikasi pertemuan Balint Group dan penilaian berbasis tempat kerja menggunakan 33 butir indikator pelayanan komprehensif berpusat pada pasien sebagai instrumen penilaian DO serta CbD. Keduanya merupakan instrumen penilaian pada modifikasi pertemuan Balint Group.
"Secara keseluruhan adalah Model yang pertama kali dikembangkan dan terbukti efektivitasnya untuk meningkatkan kompetensi pelayanan komprehensif berpusat pada pasien bagi dokter di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama-red)," tulis dokter Farida.