Sejumlah wisatawan mancanegara melakukan snorkeling di taman laut, pantai Pulau Gili Air, NTB, Selasa (9/12/2014)./Antara-Widodo S. Jusuf
Travel

WISATA GILI TRAWANGAN : Tanpa Retribusi, Begini Desa Gili Indah Kelola Pariwisata

Newswire
Minggu, 4 Maret 2018 - 13:59
Bagikan

Bisnis.com, NTB - Selain dampak sosial, pengaruh lain dari pariwisata adalah persoalan sampah yang harus ditangani secara serius.

Pada 2017, Pemkab Lombok Utara sudah membeli lahan untuk pengolahan sampah di Gili Trawangan seluas 60 hektare.

Rencananya pada tahun ini dibangun tempat pengolah sampah dan limbah.

Untuk Gili Air dan Gili Meno, karena pulaunya agak lebih kecil maka sampah diangkut ke daratan. Hal itu dilakukan karena menurut ilmu lingkungan hidup, tidak boleh mengelola sampah dekat permukiman.

"Di Gili Meno kami punya sekelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungannya, jadi setiap hari minggu mereka gotong royong mengumpulkan sampah dan hari Senin kapal dari Dinas Lingkungan Hidup datang mengambil sampah. Sampah di Gili Meno itu masih sedikit, berbeda dengan dua gili lainnya," Muhammad Taufik.

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro