Bisnis.com, NTB - Guna menambah pemasukan pendapatan desa secara mandiri, kini Desa Giri Indah tengah mengembangkan dua BUMDes Mart.
Kebetulan Pemkab Lombok Utara melarang berdirinya toko waralaba.
Kepala Desa Giri Indah, Muhammad Taufik menuturkan bangunannya sudah jadi tinggal mengisi barang-barang yang mau dijual dengan menggunakan dana desa.
Sesuai aturan dari pemkab, Rp100 juta bisa digunakan untuk pengembangan BUMDes. Dalam pengelolaan BUMDes, pihaknya akan bekerja sama dengan karang taruna.
Pihaknya juga mendapat penawaran dari pengusaha untuk mengelola air bersih yang diambil dari daratan yang disalurkan melalui pipa bawah laut, nantinya kerja sama dengan BUMDes.
Proyek tersebut diperkirakan menelan dana sekitar Rp220 miliar.
"Kami coba memberanikan diri asal saling menguntungkan supaya BUMDes bisa maju," katanya saat menerima kunjungan kerja Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah bersama para wartawan.
Dalam pemberdayaan masyarakat, desa wisata dunia ini juga memiliki beberapa koperasi, untuk transportasi laut ada koperasi Karya Bahari, untuk transportasi darat berupa andong ada koperasi Jalur Indah.
Pihaknya juga mempunyai koperasi simpan pinjam di kantor desa di Gili Air. Keberadaan koperasi ini cukup membantu dalam peningkatan kehidupan masyarakat.