Kabar24.com, JAKARTA - Institut Perancis di Indonesia (IFI) bersama Galeri Nasional Indonesia menggelar simposium bertajuk "Pasca Orientalisme dan Masalah Apropiasi Budaya" pada Rabu (24/1/2018) di Galeri Nasional, Jakarta.
Simposium ini mengundang kalangan budayawan, seniman, dan akademisi sebagai pembicara, antara lain budayawan Anak Agung Rai, Prof. Dr. Bambang Sugiharto, beniman Eddy Soetriyono, sutradara Garin Nugroho, goenawan budayawan Mohammad, Prof. I Gede Arya Sugiharta, sastrawan Rhadar Panca Dhana, budayawan Taufik Rahzen, dan seniman Wayan Kun Adnyana.
Atase kebudayaan Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia Christian Gaujac mengatakan, simposium yang dimoderatori oleh sastrawan Nirwan Dewanto ini akan membahas mengenai politik dan dominasi dalam apropiasi budaya. Tentang bagaimana peran para perupa, cendekiawan, dan antrolopog asing, bagaimana bentuk peralihan pengetahuan antarbudaya, dan dampak kontak dengan budaya Barat bagi perkembangan budaya Indonesia itu sendiri.
Baca Juga Pelni & ASDP Bakal Penugasan Tol Laut |
---|
"Simposium yang mempertemukan cendekiawan dan seniman lintas disiplin ini digelar untuk menjadi wadah pertukaran gagasan dan pemikiran mengenai topik apropiasi intelektual dan gagasan artistik atas budaya," katanya melalui siaran pers yang diterima Bisnis pada Rabu (24/1/2018).
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa simposium ini digelar sebagai pelengkap dari pameran lukisan dan gambar karya seniman Perancis Genevieve Couteau (1925-2013) yang juga akan dibuka pada petang nanti. Pameran bertajuk "Genevieve Couteau: The Orient and Beyond" ini akan diselenggarakan di Galeri Nasional Jakarta sejak 25 Januari sampai 14 Februari 2018.
Karya-karya Couteau yang dipamerkan nantinya akan mencoba menyampaikan pesan tentang humanisme dari sudut pandanganya. Pameran ini juga mengajak kita untuk mempertanyakan konstruksi sejarah seni rupa Asia, khususnya Bali.