Bisnis.com, JAKARTA -- Jelang rilis pada 3 Agustus 2017, tim produksi Lifelike Pictures menggelar konferensi pers dan penayangan kepada media film 'Banda the Dark Forgotten Trail', Rabu (26/6/2017).
Film Banda merupakan film panjang dokumenter yang diproduseri oleh Sheila Timothy dan Abduh Aziz dan naskah ditulis oleh Irfan Ramli.
'Banda the Dark Forgotten Trail' menjadi film panjang pertama dari Jay Subyakto. Ketertarikan dan perhatian Jay dari dulu terhadap pulau Banda, bersambut dengan tawaran yang datang dari Sheila untuk menyutradarai film ini.
Jay mengatakan, film Banda ini sangat penting untuk ditontom.
"Karena melupakan masa lalu, adalah sama dengan mematikan masa depan bangsa. Filim ini sangat penting buat bangsa karena lahir banyak pemikiran, lahir banyak kepedihan, lahir banyak semangat, dan lahir banyak ironi yang terjadi sampai hari ini,”katanya dalam keterangan pers.
Pengalaman pertama menyutradarai film panjang ini, menurut Jay, sebagai suatu pengalaman yang sangat mengesankan.
"Mengesankan karena melakukan suatu pekerjaan yang kita cintai dengan tim terbaik di negeri surgawi,"katanya.
Irfan Ramli sebagai penulis naskah mengatakan, 'Banda the Dark Forgotten Trail' adalah satu dari sedikit upaya untuk menegaskan relasi antara masa lampau dengan persoalan-persoalan kekinian.
Menurut lelaki yang kerap disapa Ipang ini, menelusuri masa lampau artinya mempelajari apa yang terjadi dan yang akan terjadi, menjadi bagian dari identitas dan kesadaran komunal.
Sheila Timothy selaku produser film berharap film Banda ini dapat dinikmati oleh seluruh pencinta film nasional, dan sejarah Banda dapat kembali diingat untuk dijadikan semangat dan harapan untuk Indonesia di masa depan.
