Nasir mencontohkan, bagaimana pasien stem jantung yang pada awalnya harus mengeluarkan biaya US$600 dolar hingga US$2.000 per unit. Dengan nanoteknologi yang dikembangkan untuk stem jantung oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) biayanya bisa jauh berkurang menjadi US$150.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit pusat pengembangan pelayanan medis sel punca. Tidak hanya dilengkapi fasilitas riset, rumah sakit yang ada di Kota Surabaya ini juga bank jaringan yang menjadi tempat penyaringan donor, pengambilan, pemrosesan, penyimpanan, serta distribusi sel dan jaringan tubuh manusia untuk kepentingan sel punca.
Kementerian Kesehatan (Kemkes) menetapkan 11 rumah sakit di Indonesia yang dapat menerapkan praktek terapi pengobatan sel punca, yang di antaranya ada rumah sakit pendidikan.
Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Dr Soetomo sebagai pembina, Rumah Sakit Dr M Djamil, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rumah Sakit Persahabatan, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin, Rumah Sakit Dr Sardjito, Rumah Sakit Dr Karyadi dan Rumah Sakit Sanglah.