Saat berada di Unair, Nasir juga dipertemukan dengan Andi Muhammad Ardan yang ternyata selain dokter bedah plastik lulusan perguruan tinggi tersebut, juga merupakan pasien dari terapi hati dengan sel punca di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga.
Andi mengatakan, dirinya divonis sirosis hepatitis oleh dokter di 2013, hanya 25 persen dari hatinya yang masih berfungsi. Berat badan tidak pernah beranjak dari 42 kilogram dan menjadi mudah lelah.
Ia mengaku kini telah selesai menjalankan tiga kali terapi sel punca selama enam bulan untuk mengatasi penyakitnya tersebut.
"Ada booster setelah terapi, ada pengulangan lagi untuk penguatan, tapi belum saya lakukan".
Kini berat badannya sudah naik 18 kg, dan tenaganya mulai kembali.
"Saya dulu jadi mudah lelah. Untuk melakukan operasi ke pasien selama empat jam sudah lelah, tapi sekarang sudah kuat melakukan operasi enam sampai delapan jam," ujar Andi.