Pasangan terbaik: Bungsu
Pasangan terburuk: Anak tengah
Leman mengatakan, anak tengah tidak baik dalam berkomunikasi. Sesama anak tengah cenderung enggan konfrontasi satu sama lain karena malas ribut, kemudian memendam perasaannya.
Anak tengah seharusnya punya rekam jejak terbaik dalam mempertahankan pernikahan, karena mereka tumbuh dengan belajar berkompromi dan bernegosiasi dengan saudara-saudaranya, kata Leman.
Namun, ini bisa juga membingungkan pasangan mereka karena anak tengah bisa sering menyembunyikan perasaan, bukannya mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Leman menyarankan, agar pasangan sesama anak tengah untuk memberi ruang pada pasangan seperti membiarkan mereka berkawan di luar rumah, juga menunjukkan respek, misalnya tidak lupa menelpon untuk mengabari bila akan datang terlambat.
Anak tengah - bungsu pasangan yang bagus. Leman mengatakan, anak tengah yang bisa berkompromi bisa jadi pasangan tepat untuk bungsu yang biasanya lebih terbuka. Mereka juga bisa berkomunikasi dengan baik karena anak tengah tidak merasa terancam dengan si bungsu, jadi komunikasi bukan masalah.
Tetapi, ada risiko anak tengah lebih patut dihormati, jadi hati-hati dengan hal itu. Penting juga menyadari bahwa anak bungsu cenderung egois dan penuh keinginan. Aturan umumnya, jangan mengejek pasanganmu, tertawalah bersamanya, bukan menertawakannya.