Bukan bohong jika banyak orang menikah hanya sekadar menikah, tapi belum menuntaskan masalah-masalah dan atau menyelesaikan tugas-tugas di masa kehidupan (perkembangan) sebelumnya.
Sebagai seorang anak, misalnya, termasuk masalah dan trauma di masa lalu. Baik dalam hubungan anak-orang tua maupun hubungan dengan lawan jenis (pacaran dan bahkan pernikahan). “Kebanyakan yang terjadi, selesai (terlewati), iya. Tuntas, tidak,” ucap Anggia.