Di Yogyakarta, dalam sehari dapat menghasilkan 210-220 ton sampah. 14% diantaranya merupakan sampah plastik. Sampah plastik termasuk dalam
kategori sampah organik serta merupakan sampah yang sulit terurai dan sulit hancur. Sampah plastik seperti botol minuman dan bungkus makanan sudah mulai di daur ulang tetapi belum ada penanganan untuk sampah plastik bekas kosmetik dan botol shampoo. Setiap tahunnya, 8 juta ton sampah plastik beredar di lautan. Pola perilaku membuang limbah kesungai mengurangi jumlah air bersih yang tersedia.
Solusinya dengan menggunakan air hujan untuk kegiatan manusia. Teroplof merupakan singkatan dari Water Filtratrion Plastic Roof yang bertujuan untuk
mengurangi sampah plastik dan kaleng dengan memanfaatkannya sebagai genteng dan memberi alternative genteng dan pemanfaatan air hujan
untuk MCK. Inovasi genteng penyaring ini dibuat menggunakan plastik High Density Polyethylene (HDPE) dan Polypropylene (PP) serta kaleng
aluminium.
Plastik diambil dari botol shampoo, botol sabun dan wadah bekas kosmetik. Sedangkan aluminium diambil dari kaleng bekas minuman atau makanan.