Kasus Mateen mungkin menjadi contoh terbaik untuk mendeskripsikan seberapa sulitnya untuk mendeteksi dan mencegah serangan oleh pelaku individual dengan sejarah penyakit mental.
Petugas federal mengakui bahwa dalam 10 bulan di 2013 dan 2014, FBI menyelidiki Mateen setelah dia diduga terkibat dengan Al Qaeda dan kelompok militan lainnya. Ketika dia berada dalam proses investigasi, FBI menempatkan nama Mateen dalam tiga database pemerintah yang salah satunya bertujuan untuk memicu pemeriksaan tambahan jika seseorang memasuki sebuah wilayah memalui bandara atau perbatasan.
Namun, karena tidak menemukan bahwa Mateen memiliki hubungan yang nyata dengan militan, FBI menutup investigasi dan namanya dikeluarkan dari database.
Pejabat AS menyebutkan keputusan tersebut diambil untuk mematuhi hukum yang dibuat untuk membatasi pengawasan pemerintah yang bersifat invasif terhadap seluruh penduduk Amerika. Tidak satupun, bahkan CIA, atau Pusat Anti Terorisme Nasional yang diizinkan untuk mengumpulkan atau menahan infromasi terkait penduduk Amerika yang tidak bisa dibuktikan keterlibatannya dengan kelompok teroris internasional.
Tiga minggu sebelum dia melakukan pembunuhan besar-besaran di Orlando, Mateen memberitahukan seorang kenalannya bahwa dia lelah karena begadang untuk penelitian obat kejiwaan. Kenalan yang meminta agar namanya tidak dibeberkan juga menyebutkan bahwa dia sangat khawatir Mateen akan terjangkit penyakit kejiwaan.