Marmer/Istimewa
Fashion

Ketika Marmer Melawan Kodratnya

Dika Irawan
Rabu, 8 Juni 2016 - 19:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kenyataan bahwa batu marmer gampang pecah dan kaku tak berlaku pada marmer-marmer milik Marbel & Meuble (MM) Galleri asal Surabaya, Jawa Timur.

Produsen furnitur dan marmer itu mengembangkan sebuah inovasi di dunia marmer yang diberi nama bended marbel. Berkat inovasi tersebut batu-batu alam itu dapa dibentuk menjadi menjadi pilar, bak mandi hingga meja. Dengan cara itu pula, marmer tak lagi diberlakukan sebagai penghias dinding dan lantai semata.

President dan Chief Executive Officer MM Galleri Peter Sutijono Tjioe  menuturkan, bended marble berusaha mengubah stigma orang terhadap batu yang kaku, mudah pecah, dan penggunannya terbatas. Oleh karena itu, dengan teknologi ini batu-batu marmer itu bisa dibentuk apapun untuk kepentingan desain eksterior maupun interior.

"Saya sampai bikin topi, baju, dan lampu dari marmer," ujarnya, Rabu (8/5/2016).

Dia berani mengklaim inovasi membengkokkan marmer ini merupakan yang pertama di dunia. Peter sudah mencari-cari  ke beberapa negara tak ada yang menyerupai produk-produk marmer hasil inovasinya tersebut. Karenanya, dia telah mematenkan bended marbel ini.

Bended marbel  dianggap lebih ramah lingkungan karena daya tahannya yang tak gampang pecah. Sebab bila marmer-marmer pecah maka akan semakin banyak penggunaan batu alam tersebut, sementara di alam jumlahnya terus berkurang.

Adapun batu-batu marmer yang digunakan berasal dari lokal seperti Ujung Pandang, Lampung, dan wilayah lainnya di Indonesia. Sementara marmer impor didatangkan dari Yunani dan Italia. Batu-batu marmer tersebut memiliki corak tersendiri.

Peter bercerita, inovasi melengkungkan marmer terinspirasi dari salah satu produknya yang terbuat dari papan marmer ditanam stainless tipis. Marmer-marmer tersebut menjadi fleksibel mengikuti stainless. Di benaknya kala itu, marmer yang fleksibel itu jika dilengkungkan mestinya tidak pecah.

Inovasi 

Mulai dari situ dia memikirkan marmer tak melulu urusan lantai dan dinding. Setahun melakukan riset, akhirnya Peter menemukan inovasi bended marbel.   

" Berkat kerja keras diiringi kreatifitas munculah inovasi ini," ujarnya.

Namun dia enggan membeberkan lebih jauh soal cara membengkokan marmer-marmer itu. Dia khawatir karyanya ini akan diambil orang lain, terlebih orang asing.

Menurut dia produk-produk marmernya seperti bak mandi atau meja didesain dengan berbagai gaya bernilai artistik. Peter mengatakan, soal marmer ini disesuaikan dengan selera masing-masing. Peter berujar  membengkokkan marmer-marmer ini tetap harus mengedepankan aspek estetis agar memperindah desain interior rumah.

Sebagian marmer dengan bentuk ragam itu dipamerkan di Indonesia Building Technology Expo, Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Banten. Setelah ini, MM Galeri berencana memamerkan banded marbel ke Dubai, Uni Emirat Arab dan Eropa.

"Kami lagi persiapkan produk-produk pameran untuk Dubai dan Eropa. Kami ingin tunjukan Indonesia tak kalah," ujarnya.

Peter juga merasa bangga bahwa Indonesia ternyata mampu membuat inovasi dalam dunia permarmeran. Kendati begitu, proses pembentukan marmer-marmer itu tetap mengandalkan mesin-mesin yang berasal dari Italia. Namun selebihnya murni menggunakan tangan-tangan Indonesia.

"100 % tangan Indonesia, saya buat di pabrik yang paling belakang biar tak ada yang mencuri idenya," ujarnya seraya tertawa.

 

Penulis : Dika Irawan
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro