Karena tabiat tersebut, Basuri mengatakan, 3.000 lebih orang pekerja di Belitung Timur berasal dari luar daerah.
"Pekerja bangunan, yang benerin jalan, pekerja sawit itu berasal dari luar Belitung semua. Maka, kalau orang di sini teriak tak ada pekerjaan, saya heran karena di sini, orang tak mau dibayar Rp60.000 sampai Rp75.000, ini masalah. Nah bagaimana caranya?," kata dia.
"Maka saya berpikir kita harus bikin industri yang bagaimana caranya masyarakat yakin ini ada duitnya. Jadi kita pilih batik, karena ini kain lebih mudah, tinggal cap-cap lalu lukis-lukis sudah selesai bisa jual, harganya oke," kata Basuri.
Dalam satu tahun, rata-rata omzet galeri Batik De Simpor, menurut Basuri, bisa menembus Rp1 miliar.
Travel
Batik Belitung Bikin Turis Makin Banyak Berkunjung
1 dari 8 halaman
Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita