Bisnis.com, JAKARTA- Dengan didukung Titimangsa Foundation, Happy Salma tunjukkan kemampuan menulisnya dengan menerbitkan buku biografi kreatif yang mengangkat semangat perjalanan dan perjuangan inspiratif seorang seniman Bali, Desak Nyoman Suarti yang berjudul The Warrior Daughter.
"Dulu saya sudah sering bikin cerpen. Sebetulnya saya membuat buku ini, karena saya ingin sekali menyiarkan perempuan ini dia inspiratif banget buat saya," ujar Happy Salma dalam acara peluncuran bukunya di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Buku biografi The Warrior Daughter ini menceritakan perjalanan hidup seorang Desak Nyoman Suarti yang semasa mudanya telah mendobrak batasan sosial di Bali yang kala itu tidak mengizinkan perempuan untuk belajar melukis.
"Tidak hanya di bidang melukis saja, dia juga berhasil mengantarkan kemampuan menarinya keliling dunia dan menjadi pembimbing bagi guru-guru tari di Singapura," cerita Happy.
Happy mengaku sangat antusias dapat menghadirkan sebuah karya buku yang mengangkat semangat dan perjuangan seniman Bali yang sangat inspiratif ini. Selain sosok Desak Nyoman Suarti yang bersahaja dan dapat menjadi teladan bagi anak muda, banyak pelajaran hidup yang dapat dicontoh dari kisah hidup seniman wanita yang berani mendobrak batasan sosial di Bali yang terbilang kuar dan sakral.
"Jika kualitas generasi muda zaman sekarang dapat sekuat dan skreatif Desak Nyoman Suarti, maka bukan tak mungkin Indonesia dapat menelurkan banyak seniman dengan karya seni budaya yang akan membuat kagum masyarakat Internasional," ujar istri dari Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa ini.
"Saya berharap kehadiran karya buku perdana saya ini dapat dinikmati oleh para pencinta buku Tanah Air dan semakin memperlengkap khazanah buku biografi tokoh-tokoh tauladan anak bangsa," tuturnya.
Dalam buku ini, selain menceritakan tentang kisah perjalanan inspiratif dari salah satu seniman bangsa, Happy juga menyajikan karya-karya Desak Nyoman Suarti untuk memperkenalkan karya seni asli Indonesia.
"Saya berharap buku ini dapat menjadi salah satu referensi tentang betapa kayanya motif ragam hias nusantara," pungkasnya.
Dalam pembuatan buku ini, Happy mengaku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data.
"Awal-awal mungkin lagi semangat-semangatnya. Tapi ada momen saya pending dulu karena ada banyak kegiatan lain," ujar ibu satu anak ini.