Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda merasa insecure dan tidak nyaman pada luka di kulit? Sebagian orang beranggapan bahwa luka merusak estetika diri, sehingga membutuhkan penanganan ekstra untuk menghilangkannya.
Berbagai cara dilakukan, seperti melakukan treatment di klinik estetika ataupun memilih untuk menggunakan bahan alami secara tepat. Bahan-bahan alami yang banyak digunakan sebagai rempah atau herbal, mampu dimanfaatkan sebagai media untuk menyembuhkan luka.
Selain itu, beberapa bahan rempah dan herbal alami, telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antimikroba, antiinflamasi, dan mempercepat regenerasi sel kulit. Hal ini yang membuat Anda untuk mempertimbangkan dan bersikap bijak, untuk memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar.
Dilansir dari Times of India dan MDLinx, simak 5 bahan alami yang dapat mengobati luka secara cepat:
1. Minyak Kelapa Fermentasi
Minyak kelapa murni memiliki khasiat yang baik untuk mengatasi gangguan pada kulit. Sebuah studi di American Journal of Translational Research, para peneliti menemukan bahwa minyak kelapa fermentasi dapat mempercepat proses penyembuhan luka dengan merangsang angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru.
Studi ini dilakukan pada model in vitro dan in vivo, yang membuktikan hasil bahwa minyak kelapa fermentasi memiliki efek signifikan terhadap penyembuhan luka serta pengurangan peradangan pada kulit. Hal ini dimungkinkan melalui peningkatan regulasi jalur sinyal VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor), yang berperan penting untuk regenerasi jaringan.
2. Kayu Manis
Kayu manis dikenal dengan sifat anti inflamasi, antimikroba, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit. Dalam beberapa studi praklinis, minyak esensial kayu manis terbukti mempercepat penyembuhan luka dan infeksi.
Salah satu studi menemukan bahwa sinamaldehida atau komponen utama dalam kayu manis, mampu membantu mempercepat regenerasi luka. Selain itu, sebuah studi pada ibu yang menjalani episiotomi, penggunaan salep berbahan kayu manis terbukti mengurangi nyeri perineum dan mempercepat penyembuhan luka sayatan secara signifikan.
Baca Juga : 7 Nutrisi yang Diperlukan Tubuh Sehari-hari |
---|
3. Bawang Putih
Bawang putih merupakan bahan alami yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Kandungan allicin di dalamnya memiliki efek antimikroba dan antiinflamasi.
Dalam studi praklinis yang menggunakan model tikus, penggunaan produk vaseline dan salep dengan kandungan 30% ekstrak bawang putih, menunjukkan hasil bahwa penggunaan salep tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah fibroblas, berupa sel yang sangat penting untuk pembentukan jaringan baru serta menutupi luka. Selain itu, bawang putih juga membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan secara keseluruhan.
4. Madu
Madu tidak hanya memiliki rasa yang lezat, tetapi juga mengandung sifat antibakteri dan antiinflamasi untuk mempercepat penyembuhan luka, serta mengurangi risiko infeksi. Selain itu, madu mampu melembapkan kulit, menjaga agar jaringan luka tetap terhidrasi, dan mengurangi kemungkinan terbentuknya bekas luka yang tebal. Cara penggunaannya cukup mudah.
Anda dapat mengambil sedikit madu dan oleskan tipis-tipis pada area luka atau bekas luka. Diamkan selama 20–30 menit agar nutrisinya menyerap, lalu bilas dengan air hangat. Lakukan metode ini secara rutin setiap hari untuk mendapatkan hasil yang optimal.
5. Lidah Buaya
Lidah buaya mengandung senyawa bioaktif untuk mempercepat penyembuhan luka dengan merangsang pertumbuhan dan migrasi sel fibroblas serta keratinosit, yang merupakan dua sel penting dalam perbaikan kulit.
Dalam sebuah studi praklinis, gel lidah buaya membantu mempercepat proses reepitelisasi dan mencegah kematian sel akibat pengawet. Hal ini mendukung regenerasi jaringan secara alami.
Jika Anda ingin mengobati luka dengan lidah buaya, maka caranya cukup mudah. Anda dapat membelah daun lidah buaya segar, lalu ambil gel beningnya, dan oleskan langsung ke kulit yang terluka. Diamkan selama 15–30 menit, kemudian bilas dengan air bersih. Metode ini dapat dilakukan secara rutin sebanyak 1–2 kali dalam sehari. (Maharani Dwi Puspita Sari)